Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Sebut Banyak Buruh yang Merasa UMP DKI 2018 Cukup

Kompas.com - 10/11/2017, 12:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim banyak buruh yang merasa upah minimum provinsi 2018 cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menurut Sandi, banyak buruh yang sudah datang menemuinya.

"Banyak (buruh) yang datang kepada kami walaupun mereka merasakan perjuangan dari teman-temannya (yang menolak UMP) ini masih terus berlanjut, mereka bilang sudah cukup," ujar Sandi di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).

Sandi menuturkan, para buruh yang menyepakati UMP itu kini tinggal menunggu penurunan biaya hidup dengan adanya kompensasi yang akan diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kompensasi itu adalah subsidi pangan dan gratis naik transjakarta bagi buruh bergaji setara UMP.

Demo buruh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/11/2017).KOMPAS.com/Stanly Demo buruh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/11/2017).

"'Kami merasa cukup dan kami ingin tahu lebih banyak bagaimana penurunan biaya hidup yang dijanjikan PT Transjakarta dan PD Pasar Jaya.' Jadi, ini yang sedang kami highlight," kata Sandi.

Baca juga: Sandi: Buruh adalah Pahlawan Ekonomi yang Kesejahteraannya Belum Terjamin

Sandi menyebut Pemprov DKI Jakarta telah mempertimbangkan angka kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta dalam menetapkan UMP 2018. Angka KHL yang dipertimbangkan adalah Rp 3.149.631 yang disurvei tiga unsur Dewan Pengupahan (unsur pemerintah, pengusaha, dan buruh).

Baca juga: Sandi Akan Temui Buruh yang Demo Tolak UMP Hari Ini

"Solusi sudah kami sampaikan, yaitu kita tingkatkan UMP-nya sesuai dengan KHL yang dilakukan bersama di Dewan Pengupahan, alhamdulilah (UMP) sudah naik," ucap Sandi.

Baca juga: Ketika Keberpihakan Anies-Sandi terhadap Buruh Dipertanyakan...

Massa buruh berdemo di Balai Kota pada hari ini. Mereka sudah mulai berdatangan memenuhi jalan depan Balai Kota. Para buruh itu berdemo menolak UMP yang telah diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Rp 3.648.035.

Kompas TV Para buruh berencana berunjuk rasa menolak penetapan UMP DKI Rp 3,6 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com