JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rusun Jatinegara Barat Vita Nurviatin, mengeluhkan masih banyaknya prilaku warga kurang disiplin. Mulai dari soal keberaihan, menjaga fasilitas, sampai iuran sewa.
Menurut Vita, masih banyak warga yang dulunya gusuran normalisasi kali di Kampung Pulo belum move on untuk tinggal di rusun.
"Kebanyakan dari mereka banyak yang belum move on, masih ada yang sakit hati karena janji ganti rugi yang dulu dijanjikan. Dampak imbasnya yang kena itu yah kita ini pihak pengelola," ucap Vita kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2017).
"Ada resistensi soal kebijakan yang kita terapkan. Padahal, namanya tinggal di rusun itu kan ada aturan, beda dengan di rumah biasa. Sebagian besar dari mereka tidak mau, bahkan ada yang frontal menentang," lanjut Vita.
Baca juga : Warga Ingin Anies-Sandi Ubah Rusunawa Jatinegara Jadi Rusunami
Paling utama, lanjut Vita, soal budaya bersih yang sangat sulit untuk diterapkan. Mulai dari buang sampah sembarangan, meletakan barang yang bisa menggangu jalan sampai soal menjaga fasilitas umum yang notabenya digunakan untuk bersama.
"Kebersihan itu yang kerjakan benar-benar dari pengelola. Kita urus dari jam 6 pagi sampai 5 sore, tapi selepas itu sampah-sampah banyak lagi," kata Vita.
"Lalu di selasar, harusnya tidak boleh letakan barang yang besar dan menggangu, tapi saat kami tertibkan kami sosialisasikan, mereka justru banyak yang ngedumel. Padahal itu prosedur, karena bila ada sesuatu terjadi seperti kebakaran misalnya, jadi sulit untuk mengevakuasi," papar Vita.
Baca juga : Rusun Jatinegara Barat Sediakan Lahan untuk Usaha Kuliner
Menurut Vita, cukup banyak yang menjadi "pekerjaan rumah" pihak pengelola untuk memberikan kesadaran yang lebih bagi warga rusun. Bahkan dari sisi iuran pun, banyak yang menunggak hingga berbulan-bulan.
"Untuk tunggakan bayar itu ada warga yang sudah sampai 20 bulan belum juga (bayar). Tapi gini, tidak semua warga yang tinggal di rusun ini tidak mampu, ada sebagain yang mampu bayar tapi mereka memang tidak mau bayar. Faktornya yah itu tadi, sakit hati dengan janji sehingga ada perlawanan dari mereka," ungkap Vita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.