Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengemudi Ojek Online yang Dicap Biang Macet karena Sering Ngetem

Kompas.com - 22/11/2017, 14:04 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena ojek online yang diklaim bikin macet akibat suka mangkal alias ngetem sembarangan menjadi sorotan warga. Pengemudi ojek online mengakui kerap ngetem sembarangan karena tuntutan profesi.

Rahman Tohir, pengemudi Go-Jek yang juga merupakan Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan karena mereka tidak difasilitasi pihak aplikator.

"Kami sudah menyampaikan tapi memang belum secara formil. Harusnya manajemen ini melihat realita di jalanan, apa yang jadi kebutuhan kami dalam bekerja," ucap Tohir kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2017).

"Kami dan teman-teman ini memang dianggap memacetkan jalanan karena suka berhenti di sembarang tempat, bahkan di beberapa lokasi kami juga masih mendapatkan sikap diskriminasi dari beberapa pihak pengelola kawasan. Kami dibedakan dari opang (ojek pangkalan) atau bajaj, mereka mendapat tempat sedangkan kami diusir, padahal sama-sama mencari sesuap nasi," kata Tohir.

Baca juga : Komunitas Ojek Online: Maaf bila Besok Bikin Macet dan Susah Pesan

Separuh jalan di depan Stasiun Tebet jadi tempat parkir ojek online, Senin (18/9/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Separuh jalan di depan Stasiun Tebet jadi tempat parkir ojek online, Senin (18/9/2017).
Menurut Tohir, harusnya manajemen atau aplikator lebih peka terhadap kebutuhan para mitranya yang bekerja di lapangan. Mereka harus melihat bagaimana kendala-kendalanya dan memberikan solusi.

"Tolong dong pihak aplikator melihat gejala ini, kami sering diamankan Dishub, untuk nebus motor itu minimal Rp 100.000. Padahal itu bonus kami dalam satu hari yang sudah bercucuran keringat," ujar Tohir.

Baca juga : Ojek Online seperti Anak Haram, Tak Diakui tetapi Dibutuhkan

Dia mengimbau manajemen membuat shelter seperti yang sudah ada di beberapa tempat. 

"Harusnya pihak manajemen bisa mencontoh beberapa lokasi di Jakarta yang baik pada kami dengan memberikan shelter, seperti di FX Sudirman dan juga AXA Tower di Kuningan City. Manajemen ojek online harus lebih peka dan peduli, kami ini yang mencari uang di jalan untuk mereka juga," ujar Tohir.

Kompas TV Menanggapi larangan beroperasi, pengemudi ojek online di Jawa Barat menggelar aksi damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com