Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Atasi Kesemrawutan dengan Tertibkan Ojek hingga Bus di Sekitar Stasiun

Kompas.com - 30/11/2017, 10:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono ingin menertibkan moda transportasi pendukung yang ada di sekitar stasiun kereta.

Adapun caranya adalah bekerjasama dengan berbagai pihak yang ada di stasiun-stasiun.

"Untuk di Manggarai misalnya, kesemrawutan antarmoda di situ bukan hanya ojek, tapi juga Transjakarta. Antreannya cukup panjang makanya kami BPTJ akan bekerja sama dengan DAOP1 dan Dishub," jelas Bambang kepada Kompas.com, Rabu (29/11/2017).

Ketiga lembaga itu disebut Bambang bakal memiliki tugas masing-masing. BPTJ bertugas untuk berkoordinasi dengan operator dan aplikator moda transportasi seperti Grab, Uber, dan Go-Jek serta bahkan Transjakarta.

Baca juga : BPTJ Mau Tertibkan Transportasi Umum yang Bikin Semrawut di Stasiun

Sedangkan DAOP1 bertugas menyiapkan lahan di sekitar stasiun untuk dijadikan shelter atau tempat berkumpulnya moda transportasi pendukung di sekitar stasiun.

"Jadi itu dilakukan agar moda transportasi pendukung itu tidak menggunakan bahu jalan. Nantinya mereka akan menempati lahan yg sudah disediakan DAOP1 PT KAI, kemudian tempat itu juga untuk Transjakarta supaya enggak berhenti di pinggir jalan," jelas Bambang.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/8/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/8/2017).

Sementara itu, lanjut Bambang, Dishub bertugas untuk menertibkan dan menegakkan hukum supaya semua moda yang ada di stasiun tertib sesuai dengan fasilitas yang diberikan.

"Pokoknya penertiban ini akan dilakukan secepatnya di semua stasiun di Jabodetabek. Sekarang ini menyiapkan lahannya dulu dan mensosialisasikan ke masyarakat untuk tertib ke depannya," imbuh dia.

Semakin semrawut

Bambang menjelaskan, keinginannya menata dan menertibkan segala moda transportasi pendukung tersebut tak terlepas dari kondisi situasi yang makin semrawut.

Pergerakan ojek online, bajaj, dan bahkan Transjakarta sekalipun dinilai Bambang membuat macet di sekitar stasiun.

"Wajah Kota Jakarta jadi semrawut, tidak tertata dengan rapi, oleh karena itu kami BPTJ perlu mengatasi hal-hal tersebut," ujarnya.

Baca juga : Cara BPTJ Tertibkan Berbagai Transportasi Pendukung di Sekitar Stasiun

Trotoar Stasiun Palmerah diokupasi tukang ojek, Senin (31/7/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Trotoar Stasiun Palmerah diokupasi tukang ojek, Senin (31/7/2017).

Bukan hanya Manggarai, stasiun lainnya seperti Palmerah, Cawang, Sudirman, dan Bekasi juga menjadi lokasi penertiban moda-moda transportasi pendukung lainnya.

"Karena memang ke depannya penumpang kereta akan lebih banyak lagi. Sekarang baru satu juta penumpang, target kita 2019 itu dua juta, jadi kebayang kan semrawutnya bakal kayak apa. Nah, moda-moda transportasi di sekitarnya harus dirapikan," ungkap Bambang.

Untuk itu, Bambang mengimbau kepada seluruh pengendara dan pengguna ojek online, bajaj, dan Transjakarta di sekitar stasiun untuk tertib ke depannya dan hanya menaiki moda transportasi tersebut di shelter yang nantinya disiapkan oleh PT KAI dan BPTJ.

"Ya pesannya mohon para pengguna commuter line untuk mengindahkan pesan-pesan PT KAI dalam rangka penertiban lalu lintas di sekitar stasiun. Kami juga sampaikan ke kepala stasiun untuk mengimbau menjaga ketertiban di sekitar stasiun," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com