Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Pergi, PKL Langsung Gelar Dagangan di Trotoar Tanah Abang

Kompas.com - 04/12/2017, 15:10 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat nampak tak seperti biasanya. Jika pada hari-hari biasa atau hari libur, saat Kompas.com menyambangi trotoar kawasan Pasar Tanah Abang selalu dipadati para pedagang kaki lima (PKL).

Namun, hingga pukul 12.00 WIB belum nampak para PKL menjajakan barang dagangannya di atas trotoar. Saat Kompas.com berkeliling kawasan Pasar Tanah Abang, tampak para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga-jaga di beberapa titik.

Trotoar yang biasanya dipadati para PKL cukup lengang untuk para pejalan kaki. Namun, saat Kompas.com berkeliling, terdapat tumpukan-tumpukan karung yang berjajar rapih di pinggir trotoar.

Rupanya, tumpukan karung tersebut adalah karung-karung berisi pakaian yang baru akan dipajangkan oleh para PKL saat Satpol PP sudah tidak berjaga lagi.

Baca juga : Sandi: Konsep Penataan Tanah Abang Sudah Final, Minggu Ini Diumumkan

"Dari pagi nungguin Satpol PP, ini mau saya pasang, sudah jam segini padahal," kata Sudirman salah seorang PKL di Blok F Tanah Abang, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Kondisi trotoar Pasar Tanah Abang masih sepi hingga pukul 12.00 WIB. KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Kondisi trotoar Pasar Tanah Abang masih sepi hingga pukul 12.00 WIB.

Menurut Sudirman, hal tersebut biasa terjadi, ketika Satpol PP datang melakukan penertiban, para pedagang pun membereskan barang dagangannya yang kemudian dititipkan di lahan parkir dekat Blok F.

"Kalau ada Satpol PP kita rapiin dulu ke parkiran, parkiran kan kita bayar per harinya Rp 3.000," ucapnya.

Sama halnya dengan Ranti salah seorang pedagang pakaian wanita dan anak, dirinya mengaku baru akan memulai menjajakan barang dagangannya.

"Biasanya dari jam 10 atau jam 11, tapi tadi pas dateng banyak Satpol PP," kata Ranti sambil memasangkan peralatan dagangnya di antara Blok F dan G Pasar Tanah Abang.

Baca juga : Lulung: Kenapa Tanah Abang Saja? Why, Ombudsman?

Meski di sekitar trotoar masih terlihat beberapa petugas Satpol PP yang hilir mudik, namun Ranti tetap memajangkan dagangannya.

"Jam segini baru mau mulai, jam berapa penglarisnya? Pasang saja lah," tuturnya.

PKL berdagang di trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) soreKompas.com/Setyo Adi PKL berdagang di trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) sore

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, penataan kawasan Pasar Tanah Abang rencananya dimulai Desember tahun ini.

"Nanti begitu diputusin (konsep penataan) tentu perlu waktu untuk mengimplementasikan. Waktunya pelaksanaan kira-kira minggu-minggu depan, mudah-mudahan awal Desember (2017)," ujar Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2017).

Ia mengatakan, pada Jumat (24/11/2017) telah mendatangi Tanah Abang guna mengecek adanya kesemrawutan.

Setelah melihat sendiri kondisi di lapangan, Anies menyebut akan melakukan sejumlah revisi terhadap rencana penataan Tanah Abang yang telah tersusun.

"Revisinya lagi dikerjakan kemudian kita berharap mungkin Senin atau Selasa (pekan depan) sudah kita lihat hasil revisi dari konsep yang ada," tuturnya.

Baca juga : Anies-Sandi yang Diam-diam Amati Tanah Abang...

Kompas TV Ombudsman menuding ada pembiaran dan permainan antara oknum Satpol PP dan pedagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com