Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Belum Sosialisasikan OK Otrip

Kompas.com - 15/12/2017, 19:15 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menyampaikan, pihaknya belum melakukan sosialisasi terkait program One Karcis One Trip (OK Otrip) kepada para sopir angkutan umum.

"Memang belum kita lakukan (sosialisasi), kita tunggu finalisasinya lebih dulu, setelah itu baru kita ke lapangan," ucap Shafruhan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/12/2017).

Ia menanggapi soal sejumlah sopir angkutan kota yang mengaku belum tahu mengenai program tersebut.

Baca juga : OK Otrip Baru Dengar dari Teman, Katanya Sopir Digaji Ya?

Pemprov DKI Jakarta menggelar soft launching program OK Otrip pada Kamis (14/12/2017). Menurut Shafruhan, program OK Otrip tersebut baru resmi diluncurkan pada Januari 2018.

Sampai saat ini, Organda dan beberapa instansi terkait masih membahas soal rute trayeknya.

"Kemarin itu hanya soft launching, resminya di 15 Januari 2018 nanti. Saat ini dalam tahap penyelesaian rute lebih dulu," kata Safruhan.

Baca juga : Begini Cara Memakai Ok Otrip Rp 5.000

Nantinya, dari empat trayek yang sudah ditentukan, yakni kawasan Jelambar Jakarta Barat, Warakas Jakarta Utara, Duren Sawit Jakarta Timur, dan Lebak Bulus Jakarta Selatan akan disaring lagi angkot mana yang melayani program tersebut.

"Kita tentukan dulu dari empat wilayah itu cakupan rutenya mana saja. Ini penting dilakukan karena harus bisa mengakomodasi wilayah permukiman masyarakat," ujar Shafruhan.

"Setelah semuanya fix, baru nanti akan disosialisasikan, ke sopir, pengusaha, sampai pengurus atau koperasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com