Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jangan Pernah Anggap Enteng Orang yang Senyum Terus, Bu!

Kompas.com - 18/12/2017, 13:04 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya agar responsif dengan segala laporan warga, termasuk soal genangan dan banjir. Dia meminta bawahannya tidak berpikir saat ini bisa bersantai-santai.

"Jangan ada perasaan bahwa, oh, kita sekarang bisa bekerja dengan santai. Kita akan bekerja dengan keras. Jangan pernah anggap enteng orang yang senyum terus, Bu...," kata Anies dalam rapim tanggal 13 November 2017, seperti dikutip dari akun YouTube Pemprov DKI berjudul 13 Nov 2017 Rapim Bag 5/5: Arahan Gubernur Terkait Kinerja Pegawai di Llingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Anies mengatakan, jika ada staf Dinas Pariwisata melihat atau mendengar laporan banjir, dia harus responsif walau itu tugasnya Dinas Sumber Daya Air.

Baca juga: Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu, Bagaimana Caranya, Bereskan!

"Jadi, kita semua, jika melihat urusan sampah, segala hal itu, jadi semuanya responsif. Sampaikan kepada semuanya nanti saya akan instruksikan kepada semua. Saya monitor, Pak," kata Anies lagi.

Anies mengatakan, warga Jakarta boleh mencaci Pemprov DKI, tetapi pegawai Pemprov diminta membalasnya dengan tindakan.

Baca juga: Lagu Lama Penyebab Genangan di Jalan Rasuna Said...

Jika ada jajaran di bawah yang tidak menjalankan tugasnya, dia meminta para wali kota memberi sanksi. Bukan hanya kepada yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga kepada atasannya.

"Tegaskan kepada jajaran Bapak Ibu dan sampaikan bahwa kita hadir di sini memang untuk mengayomi warga Jakarta dengan baik, termasuk dalam situasi-situasi krisis seperti ini," ujarnya.

Baca juga: Maaf-maaf Ya, Waktu Zaman Pak Ahok Enggak Pernah Banjir...

Pantauan laporan publik di media sosial terkait banjir dan genangan di Jakarta.YouTube Pemprov DKI Pantauan laporan publik di media sosial terkait banjir dan genangan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com