JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah banjir di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, masih dalam sorotan Pemprov DKI. Hal ini menjadi pembahasan dalam Rapim yang digelar Pemprov DKI pada 13 November 2017.
Suasana rapim ini dapat dilihat pada video yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI pada 14 Desember 2017. Videonya berjudul 13 Nov 2017 Rapim Bag 2/5: Tantangan Pelaksanaan Normalisasi Kp.Pulo (seharusnya Kali Pulo).
Dalam video berdurasi 4 menit 30 detik tersebut, terdapat paparan masalah yang terjadi di Kali Pulo.
Pertama, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi memaparkan mengenai kondisi eksisting Saluran PHB Kali Pulo berdasarkan data Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan.
Mereka juga memaparkan kendala-kendala yang terdapat di lapanganm, seperti penyempitan dan bangunan di atas saluran air, seperti musala yang sudah dijebol karena berdiri di atas saluran PHB.
Baca juga : Anies soal Banjir: Saya Minta Bapak Ibu, Bagaimana Caranya, Bereskan!
Saat ini, penanganan sementara adalah tanah longsor dengan menggunakan alat berat pada 28 dan 29 Oktober 2017. Selain itu, penanganan turap jebol oleh Satgas Sudin SDA Jakarta Selatan.
"Intinya normalisasi, Pak," kata Wali Kota Jakarta Selatan.
"Di Bintaro di situ juga ada pembangunan SD, Pak."
Teguh menatakan, penanganan penyempitan-penyempitan drainase tidak maksimal. Pertama, karena akses, kedua karena bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air.
Baca juga : Warga Jatipadang: Kalau Sudah Enggak Banjir Kami Namai Tanggul Baswedan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.