Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Gedung Film hingga Petilasan yang Diusulkan Jadi Cagar Budaya di Jaktim

Kompas.com - 21/12/2017, 07:04 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur mengusulkan 47 bangunan untuk dijadikan cagar budaya.

Satu di antaranya yakni Gedung Perusahan Film Negara (PFM) yang berada di Jalan Otto Iskandardinata 125-127 Bidaracina, Jakarta Timur.

PFM memiliki peran cukup besar bagi sejarah dunia perfilman di Indonesia. Perusahaan yang dibangun pertama kali dengan nama Java Pacific Film (JPF) ini didirikan oleh Albert Balink.

"Sudah berdiri sejak 1938, lokasinya tidak pernah berubah sudah ada di sini sejak zaman Belanda," kata Humas dan CSR PFN Bagus Hartawan saat ditemui Kompas.com, Rabu (20/12/2017).

JPF mengalami beberapa pergantian nama sebelum akhirnya menjadi PFN pada 1975. Pasca-kemerdekaan, PFN menghasilkan banyak karya film hingga awal periode 1990-an.

"Banyak film yang sudah lahir dari PFN, salah satu yang waktu itu ramai ya serial boneka Si Unyil yang dulu tayang di TVRI," ucap Bagus.

Suasana di dalam gedung PFN, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017)Stanly Suasana di dalam gedung PFN, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017)

Bagus menyampaikan, pada eranya, PFN menjadi perusahaan yang sudah menggunakan peralatan modern.

Bahkan, dengan kantor seluas 2,5 hektar, PFN pernah menyandang gelar perusahaan film yang memiliki studio lab terbesar di Asia pada eranya.

Meski saat ini masih memproduksi film, kata Bagus, PFN lebih banyak menggandeng pihak ketiga untuk bekerja sama. Sejauh ini, menurut dia, PFN telah memproduksi ribuan film.

"Semua film itu sudah kita serahkan ke gedung arsip, kalau tidak salah ada 4.000-an judul film di sana," kata dia

Baca juga : 47 Bangunan di Jakarta Timur Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Selain Gedung PFN, ada beberapa gedung atau bangunan yang diusulkan sebagai cagar budaya di Jakarta Timur, yakni Panti Asuhan Van der Steur dan Masjid Aasalfiyah.

Pelitasan di Kampung Keramat

Di samping bangunan yang diusulkan sebagai cagar budaya, di Jakarta Timur terdapat petilasan di Kampung Keramat, Kecamatan Kramatjati, Kelurahan Tengah.

Menurut Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur Iwan Wardhana, petilasan tersebut juga diusulkan sebagai kandiat cagar budaya.

"Di sana itu ada bangunan, seperti pendopo, nah di dalamnya itu seperti ada sebuah batu atau prasasti yang katanya sudah lebih dari 300 tahun. Kita tidak masukkan ke dalam 47 kandidat bangunan karena perlu diteliti lebih dalam," ucap Iwan kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2017).

Namun, kata Iwan, petilasan tersebut tidak memenuhi syarat cagar budaya menurut tim ahli cagar budaya yang ditetapkan Pemprov DKI.

"Katanya dulu ada tokoh masyarakat di sana lah yang punya ilmu, lalu dia menghilang di batu itu. Pesan dari orang itu kalau butuh apa-apa bilang saja sama batu ini, itu sih informasi di lapangannya," ucap Iwan.

Menurut warga di sekitar petilasan tersebut, banyak pengunjung yang mendatangi batu itu. Pengunjung tersebut datang dari luar Kramatjati. Kadang, pengunjung sampai menginap di lokasi petilasan tersebut.

"Di sana itu juga ada juru kuncinya, kebanyakan ke yang ke sana itu bilangnya ada berdoa, semedi, dan lain-lain lah," ucap Ican, warga yang berjualan di pasar yang ada di Kampung Keramat, Rabu (20/12/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com