Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Delman Monas, Dilarang Ahok, Akan Diuji Coba Anies-Sandiaga

Kompas.com - 26/12/2017, 08:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

Pada masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, delman dilarang beroperasi di kawasan Monas mulai 21 Maret 2016. Alasannya, puluhan kuda delman terinfeksi parasit ganas yang dinilai bisa mematikan bagi manusia.

Solusinya, Ahok bersama Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta sepakat memindahkan kuda-kuda delman tersebut ke Ragunan, Jakarta Selatan.

"Karena di sana ada dokter hewan, jadi kudanya bisa dirawat dan disembuhkan di sana," ujar Ahok, medio Maret 2016.

Baca juga: Ada Penyakit Berbahaya, Pemprov DKI Jakarta Larang Delman Beroperasi di Monas

Dengan demikian, menurut Ahok, kesehatan kuda lebih mudah terawasi.

Kisah perjalanan delman di Monas

Berdasarkan arsip Kompas.com, delman atau bendi itu tercatat mulai beroperasi di Monas pada 1992.

Dahulu, delman berhias kembang kelapa lalu lalang mengantarkan pengunjung Monas. Wisatawan naik dari gerbang luar hingga keliling pelataran Monas yang luasnya mencapai 80 hektar tersebut.

Di akhir tahun 1990-an, Monas dan delman memang begitu erat. Foto-foto pengunjung Monas kala itu juga populer dengan latar tugu Monas dan delman di sampingnya.

Video penyiksaan terhadap seekor kuda yang dijadikan delman viral di media sosial. Youtube Video penyiksaan terhadap seekor kuda yang dijadikan delman viral di media sosial.
Hingga Agustus 2007, Pemprov DKI kala itu yang dipimpin Sutiyoso tak lagi memperbolehkan delman ada di dalam Monas. Sejak saat itu, hentakkan kaki delman di pelataran Monas berganti jejak putaran ban mobil atau mobil gandeng yang bisa mengangkut 36 orang sekaligus.

Baca juga: Diberi Rp 500.000 oleh Jokowi, Kusir Delman "Ngaku" Kurang

Delman hanya beroperasi mengitari luar pagar kawasan Monas. Delman pun mati perlahan karena jumlah penarik kereta kuda yang hanya beroperasi pada Sabtu-Minggu terus berkurang menjadi sekitar 30 delman dari sebelumnya 50 delman.

Berjalannya waktu, pada 2016 keberadaan delman kembali dilarang Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Ahok walaupun di luar Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com