Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Membeli Kartu Ok Otrip di Halte Transjakarta

Kompas.com - 26/12/2017, 14:55 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu yang dipakai dalam program One Karcis One Trip (OK Otrip) sudah dapat dibeli di sejumlah halte transjakarta sejak 22 Desember 2017.

Hari ini, Selasa (26/12/2017), Kompas.com mencoba membeli kartu Ok Otrip di Halte Grogol 1, Jakarta Barat. Di loket pembelian kartu terpampang sebuah plang berisi pengumuman dibukanya penjualan kartu Ok Otrip.

"Kartu Ok Otrip dijual di halte ini. Harga Rp 40.000, saldo Rp 20.000," demikian isi plang pengumuman tersebut seperti dikutip Kompas.com, Selasa.

Saat hendak membeli kartu Ok Otrip, kami diharuskan menulis nama lengkap, nomor telepon hingga alamat email kolom-kolom pada selembar kertas yang telah tersedia.

Petugas halte yang berjaga, Septi menjelaskan, hal ini harus dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemprov DKI. Setelah selesai mengisi identitas diri, Kompas.com diminta membayar kartu dengan menggunakan uang tunai.

Baca juga : 10 Halte Transjakarta Ini Layani Pembelian Kartu OK Otrip

"Enggak bisa pakai debet ya, harus tunai karena nanti uangnya harus langsung kami setorkan pada Transjakarta," sebutnya.

Menurut Septi, kadang kala hal ini menjadi kendala dalam penjualan kartu mengingat tak semua pelanggan menyimpan uang tunai pada saat transaksi dilakukan.

"Tapi kalau mau isi ulang saldo bisa pakai debet. Minimal belinya Rp 20.000 lalu biaya administrasinya Rp 1.500. Seperti kartu flazz atau e-money yang biasa dipakai untuk transjakarta," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com