Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

109 Kasus Difteri di Jakarta, Anies Minta Orang Dewasa Juga Divaksin

Kompas.com - 03/01/2018, 15:16 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, orang dewasa perlu divaksinasi difteri. Hal ini berdasarkan hasil diskusinya dengan para ahli bidang kesehatan.

"Berbagai asosiasi profesional menyampaikan, kami harus mengcover lebih dari sekadar anak-anak, tetapi juga orang dewasa di Jakarta dan sekitarnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/1/2018).

Anies mengatakan, kasus difteri di Jakarta terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, 109 kasus difteri ditemukan sepanjang 2017.

"Angka ini memang meningkat signifikan. Tahun 2014 ada 4 kasus, 2015 10 kasus, 2016 17 kasus, dan 2017 melonjak 109 kasus. Jadi lompatannya cukup tinggi, karena itu kami melakukan langkah-langkah yang juga extraordinary (luar biasa)," katanya.

Baca juga: Penderita Difteri di Babel Bertambah, Seorang Anak Masih di Ruang Isolasi

Hingga hari ini, Pemprov DKI sudah memvaksin 622.000 anak usia di bawah 19 tahun dari total 1,2 juta vaksin. Anies menegaskan akan menuntaskan pemberian vaksin untuk 1,2 juta anak usia di bawah 19 tahun tersebut.

"Kalau kemarin kami hanya fokus mulainya di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sekarang kami sudah putuskan akan diteruskan ke seluruhnya, sehingga bukan hanya 1,2 juta orang yang menjadi target, tetapi 1,9 juta anak yang menjadi target," ujarnya.

Baca juga: Sandi Sebut DKI Akan Siapkan Anggaran untuk Vaksin Difteri Orang Dewasa

Meski demikian, Anies mengimbau warga Jakarta tidak panik. Ia meminta warga merespon cepat jika menemukan kasus difteri di lingkungannya.

"Bukan saja cepat menangani orang yang terinfeksi difteri, tetapi karena penularan lewat udara itu bisa berlangsung cepat. Anak kecil maupun orang dewasa harus segera mendatangkan fasilitas kesehatan dan mendapatkan pelayanan vaksin, sehingga bisa mencegah penularan," ujar Anies.

Kompas TV Ahli Imunologi Universitas Indonesia menjelaskan, imunisasi difteri untuk dewasa tetap diperlukan, sebagai upaya pencegahan sekaligus perlindungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com