Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Macet, Pengendara Juluki Jalan MT Haryono "Jalur Setan"

Kompas.com - 05/01/2018, 20:49 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas Jalan MT Haryono, Jakarta Timur kerap macet pada jam-jam sibuk. Kemacetan diperparah imbas pengerjaan proyek LRT.

Kemacetan panjang memang kerap terjadi pada kedua sisi jalur tersebut, baik dari arah Cawang menuju Pancoran, maupun arah sebaliknya, Pancoran menuju Halim.

"Kalau lewat sini yah harus kuat, karena macetnya dari ujung ke ujung, jarang sekali lengang. Naik motor naik mobil sama saja, karena itu biasanya orang sebut ini jalur setan," kata Arif, pemotor dari arah Halim yang hendak ke Kuningan melalui MT Haryono, Jumat (5/1/2018).

Menurut Arif, selain imbas pembangunan LRT, khusus untuk arah menuju Pancoran yang jadi biang kemacetan lain adalah proyek flyover. Adanya pembangunan tersebut membuat ruas jalan menyempit, tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas.

Baca juga : Akibat Genangan, Lalu Lintas di Cawang Arah Halim Macet

"Dekat fly over itu jalannya menyempit, di depannya ada lampu merah simpang Pancoran. Banyangkan, ada motor, ada mobil pribadi, ada Transjakarta, ada kendaraan umum lain yang lewat di sana menjadi satu dalam ruas jalan yang sangat minim, tidak gerak," kata Arif.

Mardian, pengendara motor yang berprofesi sebagai ojek online juga mengatakan bahwa jalan MT Haryono kini sering disebut sebagai jalur setan karena kemacetannya.

"Mungkin karena banyak yang kesal kali yah, jadi sering dikatain setan. Sejak pembangunan flyover dan LRT jalur ini memang parah, apalagi kalau jam-jam kantor," kata Mardian.

"Teman-teman ojek juga sebenarnya mengeluh kalau dapat order harus lewat sini. Mereka rugi waktu, capek, dan bensin karena macet," ujar Mardian.

Sementara untuk jalur dari Pancoran menuju Halim biasanya terjadi saat sore hingga malam hari, atau jam pulang kantor.

Baca juga : Imbas Proyek Flyover Cipinang, Contraflow Diterapkan di Jalan Bekasi Timur Raya

Adanya proyek LRT menyebabkan penyempitan dari empat lajur menjadi dua. Akibatnya titik kemacetan terjadi di pintu keluar trowongan MT Haryono, tepat depan BNN,

"Arah ke terowogan itu kan akses menuju Halim, UKI, dan pintu tol ke Bekasi, jadi pasti banyak yang lewat sana. Karena sempit, otomatis jalan lambat, belum lagi saling berebut dengan Transjakarta atau bus yang lewat sana," kata Idam supir taksi Blue Bird yang biasa mangkal di Halim.

Selain itu, parkir liar di kawasan Stasiun Cawang juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Banyak ojek online yang menunggu penumpang maupun mobil pribadi yang menjemput atau menurunkan penumpang di kawasan stasiun tersebut.

"Harus ekstra tenaga kalau lewat sini hari kerja, berangkat macet, pulang macet," kata Sulistio warga Cililitan, Jakarta Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com