Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarik Becak: Selama Ini Jadi Incaran Petugas, Semoga Tak Digaruk Lagi

Kompas.com - 16/01/2018, 19:31 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperhatikan nasib penarik becak di DKI Jakarta disambut antusias para penarik becak di kawasan Semper, Tanjung Priok dan Warakas, Jakarta Utara.

Para penarik becak di sana berharap keinginan gubernur tersebut tidak sekadar janji.

"Bersyukur akhirnya kita diperhatikan juga sama pemerintah. Semoga benar dilakukan meski bentuknya saya belum jelas," ucap Mi'at (60), penarik becak di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Selasa (16/1/2018).

Baca juga : Anies Akan Buat Pergub untuk Atur Becak Beroperasi di Kampung-kampung

Adapun Anies menginginkan agar becak tetap hadir sebagai angkutan lingkungan di Jakarta. Ia akan mengatur rute khusus bagi becak untuk tetap beroperasi.

Abdul (45), penarik becak yang sudah 20 tahun menggeluti pekerjaan itu, menyampaikan bahwa ia dan rekan-rekannya mengetahui rencana Anies tersebut dari media massa.

Satu yang mereka inginkan, jangan ada lagi pelarangan untuk becak beroperasi. "Kalau mau rute khusus silakan, kita ikuti, tetapi jangan ada larangan lagi, atau garukan kepada kita. Sudah pendapatannya tidak tentu, diambil pula," ucap Abdul yang ditemui di depan Stasiun Tanjung Priok.

Baca juga : Anies: Jangan Berimajinasi Becak Akan Ada di Jalan-jalan Utama Jakarta

Hal senada disampaikan Muhaimin (60). Pria yang menarik becak sejak 1973 itu bercerita, seumur hidupnya di Jakarta selalu dikejar-kejar petugas ketertiban.

"Inginnya mencari nafkah dengan aman. Selama ini selalu jadi incaran petugas. Inginnya tenang, bisa cari uang sejak pagi, tidak ada larangan. Saya di Jakarta selalu dikejar tantib," kata dia.

"Malu rasanya sampai sekarang juga masih dikejar, padahal sudah umur segini yang mengejar juga seumur anak-anak saya," ucap Muhaimin yang beroperasi di sekitar simpang lima Semper itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com