JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana menceritakan dirinya pernah menemui koordinator aksi demo sopir angkot Tanah Abang.
"Kemarin saya sudah ketemu dengan koordinatornya. Ini cerita yang sebenarnya, tidak ada bohong-bohongan," ujar Lulung di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/1/2018).
Kata Lulung, para sopir mengutus satu orang bernama France. France bertemu Lulung dan menyampaikan sopir angkot merasa dirugikan dengan PKL di Jalan Jatibaru Raya.
Lulung mengatakan, mereka meminta tidak diusik ketika menunggu penumpang di putaran Jalan Jatibaru Raya di depan stasiun. Mereka juga meminta ada rekayasa lalu lintas untuk angkot.
Baca juga: Kita Blokade Tanah Abang sampai Blok G biar Pak Anies yang Datang
"Maunya mereka direkayasa, naik ke atas (jalan) yang Tanah Abang-Jembatan Lima, Tanah Abang-Kota, dan Tanah Abang mana gitu. Jadi, mereka naik ke atas maunya, terus belok kiri ke arah KS Tubun, naik sedikit masuk Blok G, masuk ke Blok F, dan Blok B," katanya.
Dengan demikian, sopir angkot bisa melintas depan Blok G dan penutupan Jalan Jatibaru Raya tetap bisa dilakukan.
Baca juga: Angkot Tanah Abang Mogok, Tanah Abang Explorer Tak Beroperasi
Lulung mengaku langsung menyampaikan aspirasi itu kepada Wakil Gubernur DKI Jakakrta Sandiaga Uno dan Sekretaris Daaerah DKI Jakarta Saefullah. Lulung mengatakan, Sandiaga menyetujui ide tersebut.
Namun, saat rapat dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak terjadi titik temu. Lulung bingung karena sopir angkot kembali ke keinginan semula yang minta Jalan Jatibaru Raya dibuka.
"Hari ini ada demo lagi, masalahnya apa? Beda lagi. Masalahnya sekarang keukeuh (minta jalan Jatibaru Raya dibuka). Kalau saya suudzan itu ditumpangi," ujarnya.