Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor Jakarta Mengaku Diminta Cabut Laporan terhadap Ketua MUI Jagakarsa

Kompas.com - 30/01/2018, 18:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra Gunawan dari LBH GP Ansor Jakarta mendatangi Mapolrestro Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2018).

Kedatangannya itu untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan ujaran kebenciaan dengan terlapor Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jagakarsa Sulaiman Rohimin.

Kata Indra, beberapa waktu lalu, pelapor yakni Ketua GP Ansor Jakarta Selatan Sulton didatangi sekelompok ormas.

"Hari Rabu pagi waktu terlapor (Sulaiman) diperiksa, ada dari FPI datang ke rumah pelapor (Sulton), meminta laporan dicabut," ujar Indra di Mapolrestro Jakarta Selatan.

Namun, karena merasa anggota ormas yang berjumlah lima orang itu tidak berhubungan dengan kasus ini, maka Sulton mengabaikannya. Sulton menyayangkan hingga saat ini, Sulaiman belum juga nengklarifikasi perihal meme-nya yang diperkarakan GP Ansor.

"Kalau (penyelesaian) damai, kami lihat dulu pihak pelapor penjelasan seperti apa, kan ada itikad baik," kata Indra.

Indra mengatakan, meme tersebut menyinggung GP Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) lantaran dianggap menyamakan Banser dengan penjahat. Ia tak sepakat jika ujaran itu dianggap sebagai upaya mengingatkan semata.

"Kalau dia senior di NU, kalau dia ingin menegur, bahasanya japri dong, dikumpulin, tapi tidak dengan cara begitu," ujar Indra.

Sulaiman Rohimin dilaporkan pada November 2017 lalu atas meme yang disebarkannya di grup MUI Jaksel. Meme tersebut dianggap menyinggung Banser.

Ketika diperiksa polisi, Sulaiman membenarkan meme tersebut disebarkan olehnya. Namun, ia membantah tujuannya untuk menimbulkan kebencian. Ia menyampaikan meme tersebut sebagai upaya mengingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com