Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Kasus Ketua MUI Jagakarsa, Polisi Akan Minta Pendapat Ahli

Kompas.com - 24/01/2018, 16:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya akan menyelidiki laporan ujaran kebencian yang diduga dilakukan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jagakarsa Sulaiman Rohimin.

Setelah memeriksa Sulaiman, polisi mengatakan akan meminta pendapat ahli untuk mencari adanya tindak pidana dalam laporan ini.

"Tahapan-tahapan tetap kami laksanakan. Ahli bahasa, ahli pidana, ahli IT akan kami mintai keterangan," kata Mardiaz di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).

Menurut Mardiaz, Sulaiman sudah mengakui bahwa meme yang diduga terdapat ujaran kebencian itu disebarkan olehnya di grup WhatsApp organisasi keagamaan.

Baca juga : Diduga Sebarkan Ujaran Kebencian, Ketua MUI Jagakarsa Diperiksa Polisi

Meme itu menyinggung sayap kepemudaan organisasi keagamaan hingga salah satu anggotanya melapor ke kepolisian.

"Kalau kita melihat ini menjadikan ujaran kebencian. Namun tadi si terlapor menyampaikan maksud yang terkandung dalam kalimat tersebut bukan seperti itu," ujar Mardiaz.

Mirza Zulkarnaen dari bantuan hukum Front Pembela Islam (FPI) yang menjadi penasihat hukum Sulaiman membantah kliennya menyebarkan ujaran yang dapat menimbulkan kebencian.

Mirza menjelaskan, kliennya yang merupakan senior di Nahdlatul Ulama itu mengunggah meme itu sebagai pengingat kepada anggota lainnya.

"Meme tersebut bukan untuk ujaran kebencian justru untuk mengingatkan kader-kader muda NU. Bagaimana ketika itu NU didirikan untuk menjaga para ulama."

"Waktu itu pada bulan-tertentu ada pengusiran seperti Felix Siauw. Nah Kiai hanya mengingatkan agar kembali pada khittah 1926. Bukan untuk ujaran kebencian, enggak ada itu," ujar Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com