Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Pria yang Dibakar di Bekasi Tak Kuasa Menahan Tangis dalam Persidangan

Kompas.com - 30/01/2018, 20:43 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Sidang kasus kematian Muhammad Al Zahra alias Zoya (30) kembali digelar di Pengadilan Negeri Kota Bekasi, Selasa (30/1/2018).

Zoya merupakan warga yang dituduh mencuri amplifier di mushala kemudian dibakar di Babelan pada Agustus 2017.

Agenda sidang kali ini mendengarkan keterangan saksi yang merupakan istri Zoya, Siti Zubaedah (25).

Adapun terdakwa dalam kasus ini yaitu ‎Rosidi, Najibullah, Karta, Sabur, Aji, dan Alvian. Mereka didakwa dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan juncto Pasal 55 KUHP tentang turut serta atau membantu terdakwa melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan.

Baca juga : Keluarga Kecewa Pelaku Pembakaran Zoya Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Musa Arief Aini ini dimulai dengan memastikan kesiapan saksi dalam memberikan keterangan.

Jaksa penuntut umum sudah menyiapkan sebuah proyektor di ruang sidang untuk memperlihatkan video mengenai kematian korban.

Jaksa meminta Zubaedah mengenali sosok dalam video tersebut, apakah benar suaminya atau bukan.

Sebelum itu, ketua majelis hakim menanyakan sekali lagi kepada saksi apakah siap melihat tayangan video itu atau tidak.

Atas pertanyaan ini, Zubaedah mengaku tidak siap. "Tidak, saya tidak siap," kata dia.

Sidang pun dilanjutkan. Jaksa bertanya kepada Zubaedah mengenai peristiwa kematian suaminya, mulai dari pertemuan Zubaedah dengan suaminya sebelum suaminya itu tewas hingga ketika Zubaedah mendapat kabar kematian suaminya.

Ketika jaksa hendak memperlihatkan baju korban saat kejadian untuk menanyakan apakah benar ini baju yang dikenakan korban pada hari naas tersebut, hakim ketua menanyakan sekali lagi kepada saksi apakah siap untuk melihat barang milik suaminya itu atau tidak.

Saksi pun menjawab siap dan mengiyakan bahwa kaus lengan panjang tersebut benar milik suaminya.

Namun, Zubaedah tidak bisa membendung air mata. Ia kemudian menangis terisak menutup mukanya dengan kedua tangan dan menunduk.

"Kita lanjutkan langsung ke penasihat hukum agar suasana bisa berubah," ucap Musa.

Baca juga : Keluarga Berharap Semua Pelaku Pembakaran Zoya Bisa Ditangkap

Zubaedah yang ditemui setelah persidangan mengaku tidak kuat melihat rekaman kematian suaminya.

"Tapi saya harapkan kasus ini bisa selesai secepatnya," ucap dia. Sidang kasus ini akan dilanjutkan pada Selasa (6/1/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com