Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Tertib dari Pedagang Barito

Kompas.com - 02/02/2018, 11:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

"Kami minta izin saja pagi sampai jam 10.00 untuk mandikan dan jemur burung, setelah itu masuk lagi semua, tidak ada yang ditaruh di trotoar," kata Satimin.

Dengan trotoar serta parkir yang cukup, para pedagang bisa saja menyewakannya lahan itu ke pedagang kaki lima lain dengan bermodal gerobak hingga lapak terpal. Namun itu tidak dilakukannya karena mereka ingin menjaga keindahan dan ketertiban lingkungannya.

Di luar retribusi Rp 3.000 per hari, sebanyak 115 pedagang di Barito bahkan rela mengeluarkan Rp 6.000 tambahan untuk biaya pemeliharaan dan lingkungan.

"Kami bayar satpam di sini malah, tugasnya ya itu, untuk bantu agar tidak ada pedagang liar. Kalau ada gerobak mangkal, saya biasa datangi, lebih baik saya yang suruh pergi daripada diangkut Satpol PP," ujar Satimin.

Lebih tertib

Jika di sudut Jakarta lainnya pedagang berebut berjualan di pinggir jalan, pedagang Barito justru meminta agar berjualan agak jauh dari jalan. Selain bising, para pedagang ini merasa dengan agak mundur sedikit ke belakang ke Taman Langsat, mereka bisa lebih menarik pembeli karena ada tempat parkir, sekaligus menghidupkan taman yang kini sepi itu.

"Saya sudah bersurat ke Pak Anies (Basdewan, Gubernur Jakarta) untuk nagih janji, ada foto-foto waktu kampanye beliau ke sini," katanya

Satimin mengatakan sampai saat ini ia menunggu surat balasan dari Pemprov DKI Jakarta. Namun beberapa waktu lalu ia sudah mengusulkan pemindahan 115 pedagang di sepanjang Jalan Barito dalam rapat revitalisasi.

Kios-kios dari kayu, dinding tripleks yang beberapa sudah usang ini, kata Satimin, perlu perbaikan. Selain itu, setelah trotoar di depan kios pedagang ditata, tingginya melebihi lantai kios sehingga pengunjung dan pedagang harus menyiapkan tangga sendiri.

"Lagi pula ini kan trotoar sudah bagus, kurang elok kalau kami tempatnya masih begini," kata Satimin.

Rencana revitalisasi Taman Langsat yang melibatkan pedagang di Barito ini sudah dirapatkan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandi menargetkan revitalisasi mulai dikerjakan pada awal Ramadhan yang jatuh pada pertengahan Mei 2018.

Baca juga : Taman Langsat Direvitalisasi, Pedagang Barito Berharap Dapat Tempat Lebih Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com