Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Anies Lindungi Warga Jakarta dari Air Kiriman Katulampa...

Kompas.com - 06/02/2018, 07:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Anies menyatakan, saat ini suplai bantuan berupa dapur umum, pakaian, dan obat-obatan kepada para korban banjir tercukupi.

"Antisipasi dan bantu atur lalu lintas petang nanti jika terjadi kemacetan akibat genangan di berbagai titik. Tempatkan petugas tambahan di lapangan, utamanya di daerah rawan genangan," kata Anies.

Untuk Dinas Bina Marga, ia meminta mereka memastikan semua pompa underpass berfungsi. Sementara Satpol PP harus menjaga setiap rumah pompa yang ada dan membantu warga di lokasi rawan banjir. Tenaga medis dari Dinas Kesehatan juga harus siap membantu di daerah rawan banjir dan pengungsian. Untuk lurah, instruksi Anies berkaitan dengan pasukan oranye.

"Pastikan pasukan oranye dalam posisi siap untuk membantu mengatasi banjir kiriman. Perbantukan pasukan ke daerah sekitar yamg terdampak sesudah memastikan daerah sendiri aman," ujar Anies.

Baca juga: Anies: Air Kiriman Katulampa Sudah di Depok

Ia juga memberi instruksi untuk Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) memperbarui data di seluruh saluran informasi Pemprov DKI. Anies menegaskan, data dari Dinas Kominfotik harus cepat dan akurat.

"Laksanakan instruksi ini dengan cepat dan galang seluruh kekuatan untuk mengamankan warga dan Ibu Kota," kata Anies.

Patroli hingga malam

Malam harinya, Anies tidak begitu saja beristirahat. Sekitar pukul 20.00, Anies kembali mendatangi Pintu Air Manggarai yang ketinggiannya sudah mencapai 840 cm. Dalam kondisi seperti itu, Anies meminta semua pintu air dalam posisi dijaga ketat.

"Kami pantau dari waktu ke waktu. Jadi, kami memastikan semua pintu air dalam posisi responsif ketika memang ternyata terjadi limpahan air yang semakin besar," katanya.

Baca juga: Pantau Kondisi Pintu Air Manggarai, Anies Lihat Kasur Terbawa Arus

Sekitar pukul 22.30, Anies menuju kawasan Rawajati yang sejak siang kemarin tergenang air. Pada pukul 00.30, Anies kembali mendatangi Pintu Air Manggarai. Anies mengatakan, malam itu dia bersiaga sampai pagi.

"Tidur gampang urusan tidur, sih, yang penting sekarang pastikan bahwa ketika ada masalah, semua pasukan siap dan saya juga posisinya standby," ujar Anies.

"Yang penting adalah semuanya kerja, semuanya aman," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com