Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Nilai Pedagang di Lokbin Rorotan Perlu Ditagih Tunggakannya

Kompas.com - 06/02/2018, 20:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, ia tengah mengkaji pengelolaan 400 pedagang pasar di Lokasi Binaan (Lokbin) Rorotan, Jakarta Utara. Sandiaga mengunjungi lokbin ini pada Selasa (6/2/2018) pagi.

Dalam kunjungannya itu, Sandiaga menemukan adanya tunggakan sejumlah kios. Ia pun mengatakan bahwa tunggakan itu akan ditagih.

"Yang di Rorotan kan itu baru diresmikan dan kita masih memberikan kemudahan bagi pedagang di sana, tapi karena ini sudah berlangsung sekian lama jadi harus ditagih juga. Kami ingin pedagang patuh dan untuk mengingatkan terkait tunggakannya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa malam.

Baca juga : Kunjungan Dadakan Sandiaga Bikin Heboh Pedagang Lokbin di Rorotan

Menurut Sandiaga, seharusnya tidak ada tunggakan sewa kios. Sebab, kata dia, ketika mengunjungi lokbin itu, Sandiaga melihat antusiasme masyarakat berbelanja.

Ia pun yakin jual beli di sana berjalan dengan baik. Tinggal soal pengelolaan keuangan para pedagang yang dinilainya perlu dibenahi agar mereka bisa membayar retribusi tepat waktu.

"Tunggakannya ya mungkin ketidakpatuhan atau belum tertagih, tapi tadi juga diberi masukan mereka menggunakan cashless. Jadi menggunakan sistem dari bank DKI dan ada dari mereka tadi yang memberi masukan bahwa kadang-kadang sistemnya tidak connect, jadi ini nanti akan kita coba cari alasan yang bisa kita solusikan," ujar Sandiaga.

Ia juga menyampaikan, Pemprov DKI ke depannya akan lebih aktif menagih pedagang serta memperbaiki sistem pembayaran.

Baca juga : Sandiaga Minta Waktu untuk Perbaiki Lokbin Kota Intan

Selain soal tunggakan, Sandiaga menerima keluhan pedagang soal harga komoditas pangan yang fluktuatif.

"Teman-teman di sana juga mengeluhkan mengenai fluktuasi harga barang pokok, seperti daging ayam sempet naik terus turun, itu kadang membuat pedagang susah antisipasi kebutuhan dan akhirnya harga jualnya. Itu yang memberatkan harga jualnya. Ini yang memberikan para pedagang," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com