Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam Selama Banjir, Warga Rawajati Pilih Mengungsi

Kompas.com - 07/02/2018, 12:22 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Listrik di RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, lumpuh sejak banjir luapan sungai Ciliwung pada Senin (5/2/2018). Seorang warga, Maryati (66), menyebut permukimannya seperti kampung mati pada malam hari.

"Kayak kampung mati, listriknya padam," ujar Maryati saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (7/2/2018).

Warga lainnya, Eni (47), menyampaikan hal serupa. Karena listrik padam, kebanyakan warga masih memilih mengungsi di Puskesmas Rawajati II dan beberapa pengungsian lainnya. Lagipula, banjir masih pasang surut.

Baca juga: Banjir di Rawajati Pasang Surut, Warga Bertahan di Pengungsian

"Dari Senin listrik mati, belum dinyalain. Kalau sendiri tidur di sana (rumah), enggak berani," kata Eni.

Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani mengatakan, warga juga kekurangan air bersih karena listrik padam. Mereka akhirnya memilih tetap mengungsi.

Saat ini, sekitar 250 kepala keluarga (KK) di RW 007 yang mengungsi, dari pengungsi awal 388 KK.

Baca juga: Banjir Usai, Warga Rawajati Memancing Ikan di Sungai Ciliwung

"Sekarang ini sebagian masih mengungsi karena lantai dua rumah mereka juga belum bisa ditempati karena enggak ada air bersih, listrik padam, apalagi tadi pagi naik lagi airnya," ujar Sari.

Hari ini, ada petugas PLN yang datang mengecek kabel-kabel listrik di RW 007 Rawajati. Namun, petugas tersebut menyampaikan belum bisa menyalakan listrik di sana.

"Ini mengecek kabel-kabel instalasi listrik, belum berani dinyalakan takutnya banjir lagi," kata seorang petugas PLN, Eka.

Kompas TV Banjir disebabkan karena rembesan air di sela - sela pembatas beton Sungai Ciliwung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com