Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipenjara sejak 2010, Terdakwa Mengaku Tak Tahu Menahu soal Bom Thamrin

Kompas.com - 23/02/2018, 20:50 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Januari 2016, Aman Abdurrahman, mengaku tak berkaitan dengan peristiwa ledakan itu.

Sebab, saat kejadian, Aman berada di dalam penjara.

"Saya tidak punya kaitan. Saya itu dipenjara 2010, sampai sekarang saya masih dipenjara," ujar Aman singkat seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2018).

Baca juga: Korban Bom Thamrin Ajukan Ganti Rugi Biaya Perawatan

Aman juga mengaku tak mengetahui apa pun soal ledakan bom Thamrin.

Dia juga mengaku tidak meminta maaf kepada korban Ipda Denny Mahieu yang bersaksi dalam kasusnya.

"Saya tidak (meminta maaf). Enggak punya kaitan, kok," katanya.

Baca juga: Sejak Peristiwa Bom Thamrin, Saya Sudah Tidak Bisa Bersujud...

Selain itu, Aman juga mengaku tidak mengetahui apa pun soal keterangan Denny yang disampaikan dalam persidangan.

"Saya tidak (memberikan tanggapan). Saya tidak tahu menahu," ucap Aman menjawab pertanyaan hakim.

Dalam kesaksiannya, Denny menceritakan kembali detik-detik sebelum terjadinya ledakan di gerai Starbucks dan pos polisi Sarinah.

Baca juga: Ketika Korban Hampiri dan Peluk Terdakwa Bom Thamrin...

Namun, saat ditanya apakah Denny mengenal dan melihat Aman sebelum terjadinya ledakan, Denny menjawab "tidak".

"Saya tidak tahu siapa pelakunya," kata Denny.

"Sesaat sebelum kejadian, apakah Anda melihat terdakwa di sekitar situ?" tanya seorang penasihat hukum Aman.

Baca juga: Derita Korban Bom Thamrin, Tak Bisa Tidur hingga Tak Bisa Mendengar...

"Tidak," jawab Denny.

Adapun Aman didakwa menggerakkan orang melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk peledakan bom di Jalan MH Thamrin.

Aman didakwa menggerakkan orang untuk meledakkan bom di Jalan MH Thamrin dari balik penjara saat menjalani hukuman di Lapas Kembang Kuning Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Baca juga: Abu Umar Terlibat Bom Thamrin dan Tahu Rencana Teror ke Istana

Dia disebut terinspirasi serangan terorisme di Paris, Perancis, pada 2015.

Aman merupakan residivis kasus terorisme.

Dia menghirup udara bebas karena mendapatkan remisi pada 17 Agustus 2017 dan kembali ditangkap sebagai tersangka kasus bom Thamrin keesokan harinya.

Kompas TV Teroris yang ditangkap di Temanggung diduga merupakan jaringan dari teroris pelaku bom Thamrin. Selain itu terduga ini juga merupakan jaringan Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com