Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Berpesan ke Nelayan: Kalau Ada Apa-apa, Lapor Saya

Kompas.com - 25/02/2018, 14:35 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbincang sejenak dengan para nelayan saat makan siang di acara Festival Danau Sunter di Jakarta Utara, Minggu (25/2/2018). Pada kesempatan itu, Susi menyebar nomor ponselnya kepada para nelayan.

"Ibu tidak mau ngobrol banyak, apa yang jadi keluh kesah Bapak, kalau bisa disampaikan, sekarang ini sudah zamannya SMS,  zamannya Whatsapp, catat nomor saya," kata Susi.

Susi lalu menyebutkan nomor ponselnya. Nelayan yang hadir langsung mencatat nomor yang disebutkan Susi.

"Kalau ada apa-apa, laporan sama saya. Ada pencuri ikan, laporkan," ujar Susi.

Seorang nelayan meverifikasi nomor tersebut kepada Susi. Soalnya, nomor ponsel yang diberikan hanya terdiri dari 10 digit.

Baca juga : Usai Kalahkah Sandiaga, Susi Traktir Makan Para Nelayan

"Ini nomor handphone zaman dahulu kala. Sudah setengah abad seumurnya Ibu. Kalau nomor sekarang kan banyak, ada 12 (digit). Kalau nomor Ibu cuma 10 (digit)," kata Susi.

Susi mengatakan dia akan menyempatkan diri untuk membalas SMS keluhan nelayan yang dia terima. Namun, dia tidak menjanjikan bisa langsung membalas SMS pada hari yang sama.

"Karena kadang-kadang saya lagi terbang, lagi rapat, tidak bisa langsung balas. Tapi nanti saya balas, satu hari dua hari pasti saya balas. Yang penting SMS-nya yang benar, jangan yang macam-macam," ujar Susi.

Meski telah membagi nomornya, Susi tetap menyempatkan diri mendengar keluhan nelayan. Seorang nelayan meminta Susi untuk melarang penggunaan trawl. Susi mengatakan larangannya memang tidak pernah dihapus.

"Sebetulnya kalau menurut permen, tidak dicabut. Bapak harus minta Pemda melarang karena peraturannya tidak dicabut. Trawl tetap tidak boleh. Masih banyak ya? Ya dilaporkan saja ke Pak Kapolres. Bisa toh. Nanti biar disita alatnya," kata Susi.

Baca juga : Menteri Susi: Tak Masalah Kayak Ronggeng Monyet demi Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com