Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atas Kesaksian Korban, Terdakwa Bom Thamrin Bilang Tak Tahu Menahu

Kompas.com - 27/02/2018, 13:56 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa peledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016, Aman Abdurrahman, tak pernah menanggapi kesaksian yang disampaikan para saksi terkait peristiwa itu dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dalam sidang pada Selasa (27/2/2018) ini, jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan tiga orang saksi. Mereka adalah seorang warga sipil John Hansen (31) serta dua anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ipda Dodi Maryadi dan Ipda Suhadi.

John Hansen yang pertama memberikan kesaksian. Sementara Dodi dan Suhadi menunggu di luar sidang. Dalam kesaksiannya, John menceritakan ledakan bom di gerai Starbucks, luka infeksi di telinga kirinya, hingga trauma yang dia alami.

Selesai John bersaksi, Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini menanyakan tanggapan Aman.

"Tidak tahu menahu," jawab Aman atas pertanyaan Jaini.

Baca juga : 2 Tahun Bom Thamrin dan Derita yang Masih Tersisa

Begitu pun saat Dodi dan Suhadi memberikan kesaksiannya bersama-sama. Saat Dodi selesai memberi kesaksian soal penembakan terhadap dirinya, Jaini menanyakan tanggapan Aman dan mendapat jawaban yang sama dari terdakwa, yakni tak tahu menahu.

Seusai Suhadi memberikan kesaksian, Jaini kembali bertanya pada Aman. Lagi-lagi Aman menjawab serupa.

"Tidak tahu menahu," kata Aman.

Dodi tampak kesal saat mendengar jawaban Aman. Dia pun langsung menimpali Aman.

"Tapi Allah tahu," ucap Dodi.

Majelis hakim langsung memotong ucapan Dodi. Setelah itu, Dodi dan Suhadi keluar ruang sidang karena telah selesai memberikan kesaksian.

Sidang ditunda hingga Jumat (2/3/2018) depan. Jaksa akan kembali menghadirkan saksi lainnya.

Aman didakwa menggerakkan orang untuk melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk peledakan bom di Jalan MH Thamrin. Namun, Aman mengaku tak terkait dengan peristiwa ledakan bom Thamrin. Ia mengatakan, saat kejadian dirinya berada di dalam penjara.

"Saya tidak punya kaitan. Saya itu dipenjara 2010, sampai sekarang saya masih dipenjara," ujar Aman singkat seusai persidangan, Jumat pekan lalu.

Baca juga : Cerita Trauma Salah Satu Korban Selamat Bom Thamrin

Aman merupakan residivis kasus terorisme. Dia menghirup udara bebas karena mendapatkan remisi pada 17 Agustus 2017 dan kembali ditangkap sebagai tersangka kasus bom Thamrin keesokan harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com