Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sayangkan Rencana Penghentian Pembangunan RPTRA

Kompas.com - 06/03/2018, 18:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penghentian pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) mulai 2019 mendapat respons negatif dari warga Jakarta. Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com, Selasa (6/3/2018), menyatakan mereka menyayangkan rencana tersebut. Pasalnya, mereka menganggap RPTRA sudah memberikan banyak manfaat bagi mereka.

Pardosi, warga Rawabadak, Jakarta Utara, menyatakan bersyukur dengan adanya RPTRA Radar Pembangunan di dekat rumahnya.

"Dulu ini rawa-rawa yang penuh sampah, banyak nyamuk. Sekarang bisa dimanfaatkan warga untuk olahraga," kata dia.

Pardosi bercerita, sebelumnya ia merasa kesulitan mencari ruang untuk berolahraga. Apabila ingin jogging atau sekadar berjalan-jalan pun berisiko terserempet kendaraan yang melintas.

Ia mengatakan, ada puluhan warga yang mendatangi RPTRA tersebut untuk berolahraga setiap harinya. Warga yang datang pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia.

"Jam 5 nanti ada senam khusus lansia. Biasanya ramai, ada sekitar 25 orang yang datang," katanya.

Baca juga : Tak Punya RPTRA, Warga Tugu Selatan Boleh Main di Lapangan GOR

Seorang petugas terlihat sedang menyiapkan sound-system untuk kegiatan itu.

Marsha, Ketua Pengurus RPTRA Radar Pembangunan mengatakan pihaknya memyiapkan sejumlah aktivitas olahraga bagi warga. Mulai dari senam, futsal, hingga latihan bela diri.

"Semuanya gratis," katanya.

Tak cuma aktivitas olahraga, RPTRA juga dapat dimanfaatkan sebagai balai pertemuan warga. Marsha menyebut kegiatan pesta ulang tahun, khitanan, dan reuni pernah dilaksanakan di RPTRA. Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis juga kerap dilakukan di sana.

Datang dari jauh

Lengkapnya fasilitas dan kegiatan yang dimiliki RPTRA membuat banyak warga rela berpegian jauh untuk mengunjungi RPTRA. Joko adalah salah satunya.

Warga Lagoa, Jakarta Utara, itu rajin menyambangi sejumlah RPTRA yang terletak cukup jauh dari rumahnya. Pasalnya, tak ada RPTRA di sekitar rumahnya.

"Seminggu dua kali pasti ke RPTRA, bisa Rawabadak, Walang, terus Radar Pembangunan. Pokoknya mana aja, di Lagoa nggak ada soalnya," kata Joko saat ditemui di RPTRA Rawabadak Utara.

Joko membawa anak dan istrinya ke RPTRA supaya anaknya dapat bermain dengan nyaman. Selain dapat bermain dengan nyaman, Joko menuturkan anak-anaknya dapat memperoleh teman baru saat bermain di RPTRA.

Baca juga : Warga Tugu Selatan Mengeluh Tak Punya RPTRA

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com