JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga buah meja diletakkan di depan kios Jakbistro, Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018), pukul 13.00.
Sejumlah wadah berisi makanan khas Betawi tertata rapi di salah satu meja beralaskan kain biru.
Mulai dari semur jengkol, karedok hingga oncom tersedia di sana.
Teko-teko berisi minuman diletakkan di samping deretan makanan lengkap dengan tumpukan gelas plastik bening.
Baca juga: Sandi: Wisata Balai Kota 2 Minggu Sebelumnya, Saya Masih Jadi Rebutan
Kondisi serupa terlihat di meja lain.
Seorang perempuan paruh baya duduk di kursi dekat meja tersebut.
"Mau beli apa, Neng. Ada minum, ada makan juga," ujar Yanti, perempuan paruh baya itu.
Baca juga: Nasib Wisata Balai Kota Kini...
Yanti mengaku telah berjualan di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta sejak 3 tahun lalu di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di dekat Yanti, terlihat seorang pria duduk di belakang meja yang berisi kerajinan batu akik. Tak terlihat pembeli mendekati barang dagangannya.
Baca juga: Sabtu Ini, Ada Pameran 25 Tahun Lenong Rumpi di Wisata Balai Kota DKI
"Saya juga sudah jualan sejak3 tahun lalu. Dulu ramai pembeli, sekarang, ya, Neng bisa lihat sendiri (sepi)," ujar pria yang akrab disapa Kenton tersebut.
Ia dan pedagang lainnya di Balai Kota mulai berdagang pukul 06.00 hingga lepas Maghrib. Namun, menurut mereka, berdagang di Balai Kota kini tidak terlalu menguntungkan.
"Ya yang beli ada, tetapi, ya, bisa dihitung. Saya bertahan jualan di sini juga karena jaga hubungan baik, kami, kan, dibina Dinas UMKM untuk meramaikan (wisata) Balai Kota. Kalau dihitung untungnya, sih, enggak seberapa," ujarnya.
Baca juga: Wisata Balai Kota Pun Kini Diperketat Pengamanannya
"Sekarang ini tidak ada kejelasan bagi kami. Mau dilanjutkan atau tidak wisata Balai Kota. Kalau memang tidak dilanjutkan, ya, kami bersedia pergi," kata Yanti.
Baca juga: Ahok Harap Wisata Balai Kota Bangkitkan Partisipasi Masyarakat
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak ada warga yang datang menyambangi Balai Kota untuk berwisata hari ini.
Kompas.com masih mencoba menghubungi Biro Umum DKI Jakarta untuk menanyakan kelanjutan program wisata Balai Kota.