Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Masih Bertahan Berdagang di Wisata Balai Kota DKI Jakarta...

Kompas.com - 11/03/2018, 15:30 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga buah meja diletakkan di depan kios Jakbistro, Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018), pukul 13.00.

Sejumlah wadah berisi makanan khas Betawi tertata rapi di salah satu meja beralaskan kain biru.

Mulai dari semur jengkol, karedok hingga oncom tersedia di sana.

Teko-teko berisi minuman diletakkan di samping deretan makanan lengkap dengan tumpukan gelas plastik bening.

Baca juga: Sandi: Wisata Balai Kota 2 Minggu Sebelumnya, Saya Masih Jadi Rebutan

Kondisi serupa terlihat di meja lain.

Seorang perempuan paruh baya duduk di kursi dekat meja tersebut.

"Mau beli apa, Neng. Ada minum, ada makan juga," ujar Yanti, perempuan paruh baya itu. 

Baca juga: Nasib Wisata Balai Kota Kini...

Yanti mengaku telah berjualan di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta sejak 3 tahun lalu di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pedagang masakan khas Betawi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Pedagang masakan khas Betawi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018).
"Dulu banyak yang berjualan di sini setiap Sabtu Minggu, sekarang, ya, tinggal kami-kami ini. Dulu, kan, ramai ada wisata Balai Kota," katanya. 

Di dekat Yanti, terlihat seorang pria duduk di belakang meja yang berisi kerajinan batu akik. Tak terlihat pembeli mendekati barang dagangannya. 

Baca juga: Sabtu Ini, Ada Pameran 25 Tahun Lenong Rumpi di Wisata Balai Kota DKI

"Saya juga sudah jualan sejak3 tahun lalu. Dulu ramai pembeli, sekarang, ya, Neng bisa lihat sendiri (sepi)," ujar pria yang akrab disapa Kenton tersebut.

Ia dan pedagang lainnya di Balai Kota mulai berdagang pukul 06.00 hingga lepas Maghrib. Namun, menurut mereka, berdagang di Balai Kota kini tidak terlalu menguntungkan.

"Ya yang beli ada, tetapi, ya, bisa dihitung. Saya bertahan jualan di sini juga karena jaga hubungan baik, kami, kan, dibina Dinas UMKM untuk meramaikan (wisata) Balai Kota. Kalau dihitung untungnya, sih, enggak seberapa," ujarnya. 

Baca juga: Wisata Balai Kota Pun Kini Diperketat Pengamanannya

Pedagang batu akik di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Pedagang batu akik di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (11/3/2018).
Sejak pemerintahan Ahok, Balai Kota dibuka untuk umum setiap akhir pekan. Warga bisa datang ke Balai Kota dan berkeliling setiap ruangan yang ada di dalamnya.

"Sekarang ini tidak ada kejelasan bagi kami. Mau dilanjutkan atau tidak wisata Balai Kota. Kalau memang tidak dilanjutkan, ya, kami bersedia pergi," kata Yanti. 

Baca juga: Ahok Harap Wisata Balai Kota Bangkitkan Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak ada warga yang datang menyambangi Balai Kota untuk berwisata hari ini.

Kompas.com masih mencoba menghubungi Biro Umum DKI Jakarta untuk menanyakan kelanjutan program wisata Balai Kota.

Kompas TV Gubernur Anies pun, melakukan evaluasi atas posko layanan pengaduan warga yang biasanya ada di Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com