Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap, Kebijakan di Tengah Daruratnya Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 12/03/2018, 08:24 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai hari ini, Senin (12/3/2018), Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur menerapkan aturan ganjil genap bagi kendaraan yang mengarah ke Jakarta pukul 06.00-09.00. Kebijakan itu berlaku Senin hingga Jumat.

Ganjil genap merupakan salah satu dari kebijakan yang pelaksanaannya dikolaborasikan dengan pembatasan angkutan barang golongan III-V dan pembuatan lajur khusus bus.

Paket regulasi tersebut diharapkan mampu menekan volume kendaraan di Tol Cikampek-Jakarta, khususnya ruas Bekasi.

Baca juga: Begini Cara Menentukan Pelat Ganjil Genap Kendaraan

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, volume capacity (VC) ratio di ruas Cikampek-Jakarta sudah dalam kondisi darurat, di mana jumlah kendaraan tidak sebanding dengan volume kendaraan.

"Saat ini VC ratio-nya ada diangka 1, kami upayakan bisa turun menjadi 0,65 persen dengan adanya tiga kebijakan ini," ucap Bambang, beberapa waktu lalu.

Jika volume kendaraan bisa menurun, otomatis dampak domino yang dihasilkan sangat positif. Pertama, bisa meningkatkan kecepatan kendaraan dari kondisi sebelumnya dan dengan kecepatan rata-rata yang bertambah, otomasi waktu tempuh juga bisa lebih cepat daripada biasanya.

Suasana di Mega City Bekasi, salah satu titik keberangkatan bus menuju Jakarta, Senin (12/3/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Suasana di Mega City Bekasi, salah satu titik keberangkatan bus menuju Jakarta, Senin (12/3/2018).

Menurut Bambang, kecepatan laju kendaraan di ruas Cikampek-Jakarta akan mengalami penambahan hingga 40 km per jam (kpj) khususnya saat jam ganjil genap diberlakukan.

"Dua pintu ini memiliki volume kendaraan yang terpadat karena itu kami lakukan ganjil genap di situ," kata Bambang.

Dia juga menjelaskan bahwa hadirnya paket ini bukan sebagai bentuk diskriminasi, melainkan solusi. Pembatasan yang dilakukan bukan hanya untuk kendaraan pribadi, melainkan juga barang.

Sementara untuk solusi, sebagai pengganti, masyarakat diberikan jasa transportasi yang menawarkan kenyamanan untuk mengantar ke beberapa lokasi di Jakarta dengan layanan bus premium.

Baca juga: Ini Lokasi dan Jadwal Keberangkatan Bus untuk Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi

Dengan adanya transportasi yang nyaman diharapkan bisa mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum.

Berdasarkan data yang dipaparkan General Manager Cabang Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga (Persero) Tbk Raddy R Lukman, ada 8.000 mobil yang akan terdampak ganjil-genap setiap harinya.

"Sebanyak 8.000 mobil yang diambil dari setiap pintu di Bekasi ini akan berkontribusi menurunkan kepadatan sebesar 25 persen dari biasanya. Sebab, mereka harus mencari pintu lain atau beralih ke moda transportasi umum," kata Raddy.

Bus ini tersedia di lima lokasi dan mulai beroperasi sejak pukul 05.00. Dengan biaya Rp 20.000, masyarakat dijamin mendapatkan kenyamanan dan bisa sampai tujuan tepat waktu karena memiliki lajur khusus sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com