Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Porter Tanah Abang yang Penghasilannya Menurun sejak Ada Ojek "Online"

Kompas.com - 13/03/2018, 10:02 WIB
Iwan Supriyatna,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Adanya sistem belanja online memudahkan konsumen membeli barang. Penjual juga dengan mudah mengirimkan barang pesanan melalui jasa ekspedisi dan ojek online.

Namun, kemudahan itu membawa kesedihan bagi para porter atau kurir angkut barang di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Deni (38), seorang porter di Blok B Tanah Abang, mengatakan pendapatannya menurun ketika masyarakat mulai berbelanja melalui laptop ataupun ponsel mereka.

"Biasanya sehari megang Rp 500.000, sekarang buat dapat Rp 200.000 saja susah," kata Deni kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Deni menuturkan, para pemilik kios kini kebanyakan mengantarkan barangnya melalui ojek online. Lambat laun, tenaga para porter di Tanah Abang semakin jarang digunakan.

Baca juga: Menjajal Jadi Porter Tanah Abang, Angkut 1 Kuintal Barang Dibayar Rp 40.000

"Pemilik kios langganan biasanya telepon minta dianter barangnya ke ekspedisi, tetapi sekarang pakai online katanya," ucap Deni lirih.

Troli yang disewa Rp 5.000 untuk setiap kali angkut barang, Senin (12/3/2018).KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Troli yang disewa Rp 5.000 untuk setiap kali angkut barang, Senin (12/3/2018).

Bernasib serupa dengan Deni, Suhemi (42) yang menjadi porter di Blok F Tanah Abang selama hampir 10 tahun itu menuturkan, keberadaan aplikasi online membuatnya tak lagi bisa meraup uang banyak.

Menurut Suhemi, sejak ramai ojek online yang memiliki fasilitas antar barang, pendapatannya menurun meski tidak menyebutkan besaran penurunannya.

"Susah sekarang, sudah enggak seperti dulu, sekarang bisa ngerokok dulu, tidur dulu. Kalau dulu, baru selesai makan saja sudah disuruh buat ngangkut," katanya.

Namun, masih ada beberapa pemilik kios yang menjadi langganannya untuk tetap mengantarkan barang pesanan ke kios ekspedisi yang ada di sekitar Tanah Abang.

"Ada saja yang masih telepon buat minta dianterin karena sudah percaya sama saya kalau saya yang anter cepat, enggak peduli hujan, jalan terus, yang penting barang sampai tepat waktu," ucap Suhemi.

Baca juga: Putaran di Depan Blok A Ditutup, Sandi Ingin Porter Bekerja Malam Hari

Para porter di kawasan Pasar Tanah Abang berjibaku dengan kendaraan untuk mengantarkan barang ke kios ekspedisi, Senin (12/3/2018).KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Para porter di kawasan Pasar Tanah Abang berjibaku dengan kendaraan untuk mengantarkan barang ke kios ekspedisi, Senin (12/3/2018).

Ahmad, seorang penjual pakaian anak di Blok F, menuturkan, sejak ramai penggunaan aplikasi online, para pelanggannya kini banyak yang memesan baju anak melalui kurir ojek online.

"Tukang Go-Jek malah ke sini, kan ada Go-Send, jadi yang beli itu minta dikirim pakai Go-send biar cepat katanya," kata Ahmad.

Sebagai penjual, Ahmad hanya bisa menuruti keinginan konsumennya. Meskipun dirinya sudah memiliki langganan porter yang biasa ia gunakan jasanya.

"Biasanya mereka (porter) kami telepon atau kami panggil, sekarang malah kalau ke sini nanya ada yang mau dianter atau enggak. Kasihan juga, sih," kata Ahmad.

Baca juga: Penutupan Putaran Blok A Tanah Abang yang Dikeluhkan Pengendara dan Porter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com