Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Sebut Sampah di Teluk Jakarta Ada Sejak 2014 dan Belum Ditangani

Kompas.com - 17/03/2018, 12:12 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut sampah di Teluk Jakarta sudah ada sejak 2014. Namun, selama ini sampah tersebut belum ditangani.

"Konon kabarnya dari pengelola sampah di sana dari 2014, tetapi kita yakin bahwa sebelumnya pemerintah sudah memberi perhatian tetapi belum eksekusi saja, jadi kita jangan saling menyalahkan, kita kerjakan saja sekarang," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Sabtu (17/3/2018).

Baca juga : Saking Tebalnya Sampah di Muara Angke, Orang Bisa Berdiri di Atasnya

Menurut Sandiaga, kendala pembersihan sampah tersebut yakni lokasi titik timbunan sampah yang bersebelahan dengan hutan mangrove.

Dengan demikian, pembersihan sampah menggunakan alat berat dikhawatirkan merusak mangrove.

"Jadi bagaimana nanti penanganan ke depan, bagaimana bisa membawa alat-alat beratnya ke sana. Tapi ini akan ditangani karena itu dari tahun 2014 kita sedikit ada tumpang tindih, karena ada konservasinya sementara sampahnya kumpul di sana membawa kalau ada kegiatan takut mengganggu mangrovenya," kata Sandiaga.

Baca juga : Komunitas Mangrove Usul Lautan Sampah di Muara Angke Ditanami Bakau

Sampah memenuhi bibir pantai di kawasan hutan bakau Muara Angke, Jakarta Utara. Menurut Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar, sampah-sampah itu dibawa angin barat.

Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komunitas Mangrove Usul Lautan Sampah di Muara Angke Ditanami Bakau", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/17/10424341/komunitas-mangrove-usul-lautan-sampah-di-muara-angke-ditanami-bakau.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika

Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komunitas Mangrove Usul Lautan Sampah di Muara Angke Ditanami Bakau", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/17/10424341/komunitas-mangrove-usul-lautan-sampah-di-muara-angke-ditanami-bakau.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastidibawa oleh angin barat.

Fenomena angin barat tersebut sudah terjadi sejak Desember 2017. Sementara itu, sampah mulai menumpuk pada awal Februari 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com