JAKARTA, KOMPAS.com - Selain PD Dharma Jaya, PT Transjakarta juga tidak langsung menerima dana public service obligation (PSO) untuk subsidi tarif pada awal tahun. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, hal itu sudah biasa dan dia tidak mempermasalahkan itu.
"Belum (cair), memang kami biasa cair PSO itu enggak di awal (tahun)," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (20/3/2018).
Budi mengatakan, PT Transjakarta selalu memiliki modal kerja untuk menalangi PSO yang belum cair. Modal kerja itu sudah disiapkan pada bulan-bulan sebelumnya. Adapun, PSO untuk PT Transjakarta biasa digunakan untuk subsidi tiket.
Baca juga : Dana PSO Cair, Dharma Jaya Lunasi Utang ke Vendor Ayam
Budi mengatakan PSO biasanya akan cair pada April atau Mei. PT Transjakarta akan menerima 20 persen PSO sebagai uang muka. Sisanya akan diberikan secara bertahap dalam termin tiga bulan. Untuk tahun ini, PT Transjakarta mendapatkan PSO sebanyak Rp 3,2 triliun.
Meski demikian, setiap cair, PSO untuk PT Transjakarta akan dipotong denda. Denda tersebut harus dibayar PT Transjakarta bila ada pelayanan yang kurang memenuhi syarat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, misalnya seperti waktu tunggu yang lama dan lampu redup di halte yang lama tertangani.
Budi juga tidak mempermasalahkan denda itu karena demi perbaikan PT Transjakarta.
"Apa yang kami lakukan di sini adalah untuk perbaikan," kata Budi.
Baca juga : Kata Sandiaga, PSO untuk Dharma Jaya Tak Kunjung Cair karena Hal Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.