Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Lokasi Binaan Pasar Minggu...

Kompas.com - 21/03/2018, 06:06 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang tampak duduk-duduk dan berbincang satu sama lain di depan kios-kiosnya. Anak-anak mereka turut bermain di sekitar kios.

Dari dua puluhan kios, tak sampai setengahnya yang buka. Beberapa kios ditempeli kertas bertuliskan "ditutup".

Begitulah kondisi Lokasi Binaan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, saat Kompas.com datang pada Selasa (20/3/2018) siang hingga sore. Nyaris tak ada pembeli yang datang ke sana.

Lokasi binaan Pasar Minggu hampir setahun berdiri sejak dibuka April 2017. Hampir setahun pula lokasi binaan itu sepi pembeli.

Belum balik modal

Beberapa pedagang tetap memilih bertahan berjualan di sana meskipun sepi. Mereka mengaku kesulitan balik modal sejak berjualan di Lokasi Binaan Pasar Minggu.

"Saya pusing, dari April (2017) sudah habis (keluar uang) Rp 9 juta, enggak balik modal," ujar seorang pedagang, Suparti (48).

Pedagang nasi itu biasanya berbelanja bahan masakan Rp 300.000 setiap harinya. Namun, uang yang didapatkannya hanya Rp 120.000-Rp 130.000.

Baca juga : Pedagang: Lokbin Pasar Minggu Murah Bayarnya, tapi Enggak Ada yang Beli

Meski Suparti terus mengurangi bahan belanjaan, ia mengaku tetap tidak bisa balik modal. Pedagang lainnya, Ananda (23), juga mengakui hal yang sama.

Sebelum berjualan di Lokasi Binaan Pasar Minggu, ia bercerita bisa mendapatkan untung. Keuntungan itu sulit didapat sejak pindah ke Lokasi Binaan Pasar Minggu.

"Susah untuk balik modal. Kalau dagang lauk enggak bisa banyak macam soalnya sepi (pembeli), paling sayur," ucap Ananda. 

Harus keliling

Para pedagang harus berkeliling menjajakan dagangannya ke pasar tradisional dan Terminal Pasar Minggu yang berada di depan lokasi binaan agar laku. Jika tidak begitu, mereka akan sulit mendapatkan uang.

"Dagang di lokbin ini kalau enggak ngider ya enggak dapat duit. Kalau pagi saya ngider, jual aqua (air kemasan), kopi," kata Handayani (39).

Sejak pagi hingga malam, kata Handayani, jarang pembeli yang datang ke lokbin tersebut. Mereka harus "menjemput bola" agar dagangannya laku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com