Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Sandiaga Saat Tahu Mandi Pakai Air Tercemar Bakteri

Kompas.com - 21/03/2018, 11:11 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menemukan fakta mengejutkan terkait pengelolaan limbah di rumahnya. Hal ini dia ketahui setelah meminta Dirut PD PAL Jaya, Jaya Subekti, memeriksa septic tank di rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

"Bagaimana hasilnya Pak Bekti? Coba dijawab sendiri Pak," ujar Sandiaga di Jalan Pulombangkeng, Rabu (21/3/2018).

Subekti menjawab septic tank di rumah Sandiaga sudah bocor. Bakteri e-coli yang berasal dari dalam septic tank menyebar ke mana-mana. Sandiaga sendiri sebelumnya masih menggunakan air tanah sehari-hari.

Baca juga : Ketika Sandiaga Mengetahui Air di Rumahnya Tercemar Bakteri

 

Bakteri e-coli itu kemudian mencemari air tanah yang digunakan Sandiaga dan keluarga.

"Air tanah Pak Wagub sudah tercemar bakteri e-coli 10.000 per 100 cc, standarnya itu 3.000," kata Subekti.

Sandiaga mengaku kaget begitu mendengar hal tersebut. Kini, Sandiaga telah memotong pipa air tanah di rumahnya dan murni menggunakan air PAM. Septic tank juga sudah diperbaiki.

"Saya bilang sama istri saya, 'Non, kita mandi pakai air limbah kita sendiri. Ini enggak sehat'," kata dia.

Baca juga : Sandiaga Ingin Buat Aturan yang Larang Penyedotan Air Tanah

Sandiaga mengatakan hal semacam ini masih terjadi di kawasan yang tergolong elit. Oleh karena itu, perlu langkah ekstrem yaitu mengajak masyarakat meninggalkan air tanah dan beralih ke air PAM sepenuhnya.

Saat ini, baru 60 persen warga Jakarta yang menggunakan air PAM sebagai sumber air mereka.

Alasan lain kenapa penggunaan air tanah harus dihentikan karena turunnya permukaan tanah. Sandiaga mengatakan penggunaan air tanah yang masif bisa menyebankan penurunan tanah setiap tahun. Kata Sandiaga, jangan heran jika suatu saat ada rumah yang amblas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com