Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kabar Eksekusi Lahan, Bus PPD Berbaris dan Petugas Keamanan Berjaga di Depo L Jelambar

Kompas.com - 28/03/2018, 14:55 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima bus Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) terlihat berbaris terparkir di pintu masuk Depo L Jelambar, Jakarta Barat, Rabu (28/3/2018).

Hal itu dilakukan setelah dikabarkan akan ada eksekusi pengosongan lahan.

"Iya kami pagari. Di dalam itu ada banyak bangkai-bangkai mobil, katanya mereka (Pengadilan Negeri Jakarta Barat) mau bawa mobil crane mau diangkut semua. Enak saja, ini, kan, tanah negara, harus melalui proses pelelangan, izin kementerian," kata Kuasa Hukum PPD Ferry Amahorsea kepada Kompas.com. 

Baca juga: PPD Ubah Bus Kota Jadi Bus Pariwisata

Papan pemberitahuan sita lahan di area Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Papan pemberitahuan sita lahan di area Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 11.45, di lokasi terlihat lima bus berjejer menutupi pintu masuk lahan PPD.

Gerbang tertutup rapat dan terdapat puluhan bus PPD bekas di dalam.

"Kami sudah dari semalam (pagari lahan dengan bus)," kata Kuasa Hukum PPD lainnya, Galih.

Baca juga: Perum PPD Tawarkan Kerja Sama Pengelolaan Lahan

Sekelompok sekuriti menjaga pintu area Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat setelah mendengar kabar eksekusi pengosongan lahan pada Rabu (28/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Sekelompok sekuriti menjaga pintu area Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat setelah mendengar kabar eksekusi pengosongan lahan pada Rabu (28/3/2018).
20 petugas keamanan yang dipersiapkan pihak PPD berbaris di pintu masuk mengawasi setiap orang yang memasuki area itu.

Pada pintu utama terlihat papan yang menyatakan bahwa lahan PPD Depo L Jelambar telah menjadi milik negara.

"Pajak anda membangun Jakarta. Pajak dan bangunan ini belum melunasi PBB-P2 dan dalam pengawasan Pemprov DKI Jakarta," bunyi tulisan papan tersebut.

Baca juga: Mengenang Masa Kejayaan PPD

Mobil - mobil tua milik Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Mobil - mobil tua milik Perum PPD Jelambar, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018).
Ferry menjelaskan, PPD mendapat kabar akan terjadi eksekusi pengosongan lahan seluas 12.335 meter persegi tersebut.

Namun, tiba di hari yang ditetapkan tidak terlihat pihak Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang turun mengeksekusi.

"Mereka (Pengadilan Negeri Jakarta Barat) sudah melaksanakan sita eksekusi pada tahun lalu. Jadi sekarang yang akan dilaksanakan eksekusi pengosongan," kata Ferry.

Hingga pukul 12.00, kuasa hukum Perum PPD mendapat kabar dari Lurah Wijaya Kusuma bahwa tidak ada kabar eksekusi pengosongan lahan di kawasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com