Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Viral, Video Padatnya Penumpang Lawan Arah di Eskalator Stasiun Duri

Kompas.com - 28/03/2018, 22:56 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video diunggah akun Facebook milik M Bagas R Wijaya yang menggambarkan kondisi penumpang Stasiun Duri melawan arus jalannya eskalator menjadi perbincangan di media sosial.

Video tersebut merupakan fakta di lapangan, namun pihak Stasiun Duri memberikan klarifikasi untuk menambahkan konteks kejadian hari itu. 


Informasi yang beredar

Dalam video yang diunggah di Facebook pada Selasa (27/3/2018), Bagas mengirim pesan ke Forum Diskusi Transportasi Jakarta tentang pandangannya terhadap kejadian di video.

"Kondisi parah stasiun Duri sore hari ini (jam pulang kantor). Bisa dibilang lebih parah daripada stasiun Tanah Abang. Inikah kondisi di mana arsitektur modern tidak memperhitungkan pergerakan manusia? Terlihat penumpang yang memaksakan diri menaiki eskalator yang berjalan turun demi lebih cepat menyeberang peron. Ini sungguh sangat berbahaya. Entah siapa yang salah," tulis pemilik akun M Bagas R Wijaya seperti dikutip Kompas.com, Rabu (28/3/2018).  

Videonya bisa dilihat di tautan ini.

Video berdurasi 30 detik tersebut menayangkan kejadian saat serombongan penumpang berusaha naik menggunakan eskalator yang berjalan turun.

Kejadian tersebut menyebabkan teriakan penumpang lainnya.

"Astaga.. astaga.. Eskalatornya parah banget, sih! Parah banget, ya, ampun," teriak perempuan dari balik kamera.

Penelusuran dan verifikasi

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subiyanto mengatakan, kehebohan penumpang saat itu akibat teriakan seseorang yang melihat asap.

"Pada saat (penumpang) turun ada teriakan dari salah satu orang, katanya ada asap. Penumpang yang di eskalator turun panik langsung naik di sana," kata Widy di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Rabu malam. 

Ia mengatakan, petugas langsung mengecek eskalator tersebut. Setelah tidak ada penumpang, petugas memberhentikan laju eskalator tersebut.

"Setelah kami konfirmasi dan cek lapangan, teknisi kami tidak menemukan asap itu," kata Widy.

Ia menambahkan, kejadian tersebut terjadi di peron 5 jurusan Tangerang.

Peron tersebut menjadi posisi transit pengguna kereta KRL dari Peron 1 dan 2 asal Tanah Abang, Depok, Bogor dan Manggarai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com