Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Taman Kota Diduga karena Sambaran Petir di Tiang Listrik

Kompas.com - 30/03/2018, 14:32 WIB
Rima Wahyuningrum,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jayus (50), korban kebakaran kawasan Jalan Perumahan Taman Kota, RT 16 RW 05, Kembangan Utara, Jakarta Barat pada Kamis (29/3/2018) mengungkap awal mula kejadian yang menimpa kediamannya.

"Sebelum maghrib ada petir di tiang listrik kena tiang. Kita siram bareng-bareng sama warga tapi apinya enggak berhasil padam," kata Jayus di lokasi pada Jumat (30/3/2018).

Kebakaran di kawasan tersebut terjadi pada Kamis sekira pukul 18.52 WIB. Pada petang itu, langit menyemburkan beberapa kali petir yang disusul dengan hujan ringan.

Ia menyebutkan kebakaran kemudian terlihat dari tiang listrik yang berada dekat dengan rumahnya tersebut. Aliran api dari tiang listrik merambat ke kabel-kabel rumah warga.

Baca juga : Curhat ke Anies, Korban Kebakaran Taman Kota Takut Anaknya Tak Lulus Ujian

"Apinya cepat larinya masalahnya jadi satu tiang banyak cabang," tambahnya.

Jayus mengeluh petugas pemadam kebakaran yang terlambat datang hingga satu jam lebih. Akibatnya, ia tak bisa menyelamatkan barang-barang rumahnya dan mendahulukan keluarga.

"Harta benda saya enggak sempat selamat. Saya hanya nyelamatin lingkungan sama keluarga saya aman," katanya.

Hingga saat ini ia dan keluarga telah mengungsi mendapatkan bantuan pakaian serta makanan. Sementara ini, aliran listrik di kawasan tersebut dimatikan.

Dari kejadian ini, terdapat dua orang korban meninggal dunia dan dua orang petugas pemadam kebakaran yang mengalami luka bakar. Total jumlah rumah yang hangus terbakar adalah 109 dari 400 pintu rumah semi permanen.

Kompas TV Kereta terpaksa diberhentikan karena lintasannya dekat dengan lokasi kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com