Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Taman Kota: Satu Lembar pun Tak Tersisa

Kompas.com - 01/04/2018, 19:33 WIB
Rima Wahyuningrum,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Narto (39) menjadi salah satu korban kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota, RT 16 RW 05, Kembangan Utara, Kembangan, Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (29/3/2018). Rumahnya habis terbakar saat ditinggal pergi pada sore itu pukul 18.52 WIB.

"Satu lembar pun enggak ada (yang tersisa)," kata Narto di lokasi pada Minggu (1/4/2018).

Saat itu, Narto bersama istri dan kedua anaknya sedang pergi ke rumah saudara yang berada di Tangerang sejak pukul 17.00. Ia mendapatkan kabar kebakaran dari tetangga setibanya di sana.

"Teman anak saya kirim video, nama anak saya Nanang, 'Nang, ini kan depan rumah'. Saya langsung ke sini, sudah enggak bisa masuk banyak mobil pemadam. Saya lihat (rumah) lemes, udah gede apinya," kata Narto.

Baca juga : Anak-anak Mengais Uang Koin di Lokasi Kebakaran Taman Kota

Dari musibah ini, ia kehilangan semua harta benda dan surat-surat penting di dalam rumahnya seperti sepeda, sepeda motor, televisi, kulkas, kipas angin, penanak nasi, pakaian dan lainnya.

Selaini tu,  peralatan sekolah kedua anaknya yang bersekolah di tingkat SMP di Yayasan Bank Dagang Negara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat juga turut ludes dilalap api.

"Surat-surat kayak ijazah anak-anak juga, kalau buku nikah enggak tahu nih sempat ada di tas istri atau juga ikut kebakar," katanya.

Narto dan keluarga tinggal di lokasi tersebut sejak 2006. Pria asal Boyolali tersebut bekerja sebagai pekerja lepas menjadi supir.

Baca juga : Kisah Heroik Petugas Damkar yang Selamatkan Warga di Kebakaran Taman Kota

Setelah kejadian ini, ia berharap masih bisa tetap tinggal di rumah semi permanen seluas 3 x 8 meter persegi tersebut.

"Kalau bisa sih saya tinggal di sini lagi. Karena kerjaan dekat sini. Sekolah anak juga enggak jauh dari sini. Di sini kita tetangga sudah kayak saudara," kata Narto.

Sembari menanti bisa tinggal di sana, Narto menjaga rumahnya yang kini tinggal puing bekas dan gosong terbakar sedangkan anak dan istri menumpang di rumah saudara.

Ia pun mengumpulkan barang-barang bekas di rumahnya agar nantinya bisa menghasilkan uang.

"Ya kalau laku dijual. Sekarang dikumpulin dulu," katanya.

Kebakaran yang menimpa kawasan tersebut menghanguskan sekiranya 122 rumah dari 450 kontrakan dan menewaskan dua orang. Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Barat masih menyelidiki penyebab dari kebakaran tersebut.

Kompas TV Kereta terpaksa diberhentikan karena lintasannya dekat dengan lokasi kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com