Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mayat Tanpa Identitas di Tol Cempaka Putih Terungkap

Kompas.com - 02/04/2018, 15:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara mengungkap kasus kematian seorang pria tanpa indetitas yang jenazahnya ditemukan di pintu tol Cempaka Putih, Kelapa Gading, Minggu (25/3/2018) lalu.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Febriansyah mengumumkan, laki-laki tersebut merupakan warga Bekasi, Jawa Barat, bernama Mulyadi yang bekerja sebagai sopir mobil sewaan.

Menurut polisi, Mulyadi tewas dalam aksi pembunuhan yang dilakukan dua warga Madiun, Jawa Timur, yaitu TA dan EBP. Keduanya ditangkap pada Selasa pekan lalu di dua tempat berbeda di Madiun.

"Kami kejar dua orang yang kami curigai di wilayah  Jawa Timur, tepatnya di Madiun. Kami berhasil mengamankan tersangka TA yang berperan sebagai eksekutor saat melakukan aksinya. Dari hasil pengembangan, kami juga mengamankan EBP," kata Febriansyah kepada wartawan, Senin ini.

Baca juga: Mayat Pria Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Exit Tol Cempaka Putih

Keduanya disebut telah merencanakan pembunuhan itu sejak lama. Febriansyah mengatakan, TA dan EBP berniat mencuri mobil yang dimiliki Mulyadi untuk dijual kembali. Namun, keduanya sudah ditangkap sebelum menjual kembali mobil tersebut.

"Kedua tersangka sudah mengonsolidasikan perbuatannya sehingga salah satu tersangka inisial TA langsung memesan mobil melalui korban," kata Febriansyah.

Dokter Ade Jenny dari Polres Jakarta Utara mengatakan, kematian Mulyadi disebabkan  kekerasan dengan benda tumpul. Belum diketahui apakah Mulyadi sempat melakukan perlawanan atau tidak.

Selain TA dan EBP, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti mobil milik korban serta pakaian yang dikenakan kedua pelaku saat kejadian.

TA dan EBP kini dijerat dengan Pasal 365 Ayat (4) KUHP tentang Pencurian dengan Tindak Kekerasan. Keduanya diancam hukuman maksimal kurungan penjara seumur hidup.

Sesosok jenazah pria tanpa identitas ditemukan tergeletak dekat pintu keluar Tol Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu dua pekan lalu. Jenazah itu ditemukan dengan sejumlah bekas luka di bagian tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com