Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta Ditargetkan Turunkan 50 Persen Kepadatan Kendaraan

Kompas.com - 16/04/2018, 09:45 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menargetkan, kebijakan sistem ganjil genap di tol Tangerang-Jakarta bisa mengurangi kepadatan menuju Jakarta hingga 50 persen.

Bambang mengatakan, Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 merupakan dua ruas tol yang memiliki volume kepadatan cukup tinggi dan bisa jadi sumber kepadatan lalu lintas menuju Jakarta.

Kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut sejak pukul 06.00 hingga 09.00 mencapai 6.000 kendaraan.

"50 persen kami ingin turunkan dan V/C ratio (volume capacity ratio) 0,5, itu ideal. Kecepatan rata-rata (setelah ganjil genap), 40, 50, 60 (km/jam). Sekarang kecepatan hanya 20 dan paling tinggi 25 km/jam," ujar Bambang di Pintu Tol Kunciran 2, Senin (16/4/2018).

Baca juga: Korlantas Polri: Warga Mulai Sadar Ganjil Genap Diperlukan

Bambang mengatakan, dengan kebijakan ini, pengendara mobil pribadi diharapkan lebih pagi untuk berangkat melalui tol. Hal itu otomatis akan mengurai kepadatan lalu lintas hingga pukul 09.00.

Bersama pihak swasta, BPTJ juga menyiapkan 10 bus premium yang masih gratis. Jika dibutuhkan, pihaknya juga akan menambah 14 bus lagi untuk melayani masyarakat yang beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum.

Penerapan sistem ganjil genap juga ditargetkan bisa menghemat biaya mencapai Rp 140 miliar karena memperpendek waktu tempuh dengan penggunaan bahan bakar dan mengurangi kerusakan jalan.

"Jadi, kebijakan untuk mengubah mindset orang sehingga mereka mulai berpikir menggunakan angkutan umum dan massal. Kenapa demikian? Sebab, sebentar lagi kita punya MRT dan LRT. Kalau tidak dari sekarang, siapa yang penuhi MRT dan LRT. Kalau tidak, orang susah berpindah dari mobil pribadi karena sudah nyaman sekali," ujar Bambang.

Baca juga: Mobil Dinas Berpelat RF Coba Terobos Ganjil Genap di Tol Cibubur

Selain uji coba sistem ganjil genap di tol Tangerang-Jakarta, sistem ini juga mulai diujicobakan di Tol Jagorawi dari pukul 06.00 hingga 09.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com