Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mien Uno, Perempuan yang Selalu Jadi Inspirasi Sandiaga

Kompas.com - 23/04/2018, 06:50 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak pernah bisa dilepaskan dari sosok perempuan bernama Mien Rachman Uno, sang ibunda yang selalu memberi dukungan.

Mereka selalu terlihat kompak. Di Balai Kota DKI Jakarta pada Sabtu (21/4/2018) lalu misalnya, kekompakan mereka tampak pada kegiatan pengarahan finalis Abang None 2018 yang telah lolos seleksi di tingkat kota.

Sebagai Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga datang untuk memberi pengarahan. Mien Uno juga hadir untuk berbagi ilmu kepada para finalis. Sandiaga duduk bersebelahan dan asyik berbincang-bincang dengan Mien.

Kekompakan mereka juga muncul saat Sandiaga memberi arahan. Dia tidak segan melempar candaan terhadap ibunya dari atas panggung.

Dia bertanya-tanya, kenapa Mien Uno tidak mengajaknya dulu ikut ajang Abang None ketika dia masih muda.

"Saya tuh enggak lulus atau enggak dikirim sama ibu saya ikutan Abnon. Mungkin waktu itu tampangnya enggak lewat ya, Mam ya. Kenapa enggak dikirim sih saya waktu itu?" tanya Sandi dari atas panggung kepada ibunya.

Pertanyaan Sandiaga membuat Mien dan seisi ruangan tertawa. Sandiaga berkesimpulan, Mien tidak percaya anaknya bisa lulus dalam ajang itu.

Selorohannya itu dia gunakan untuk menyemangati para anak muda yang berhasil masuk jadi finalis Abang None.

Kata dia, itu adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Sandiaga tidak pernah mendapat kesempatan itu.

Bicara depan umum

Sandiaga juga berbicara serius tentang Mien Uno sebagai pendidiknya, sebagai orang yang punya peran besar di balik kesuksesannya.

Sandiaga bilang, dulu dia bukan orang yang berani bicara di depan umum. Dia adalah orang keuangan yang selalu berkutat dengan angka-angka.

Pada awal 2000 setelah menjadi pengusaha, Sandiaga "terpaksa" harus lebih banyak bicara depan publik.

"Waktu itu kalau ngomong depan publik, tangan saya dingin gemeteran," kata Sandiaga.

Ia kemudian bertanya kepada para finalis, siapa yang pernah mengalami hal yang sama. Banyak dari mereka yang mengangkat tangan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com