Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mushala di Kampung Akuarium Tidak Akan Dibongkar meski Ada Pembangunan Rusunawa

Kompas.com - 24/04/2018, 15:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Mushala Al Jihad yang didirikan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, dijamin tidak digusur meskipun kawasan tersebut akan dibangun kembali.

Kepala Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Sedekah (Bazis) DKI Jakarta Zahrul Wildan mengatakan, mushala tersebut telah masuk dalam perencanaan pembangunan Kampung Akuarium.

"Saya sudah dapat siteplan-nya dari Dinas Perumahan. Insya Allah (mushala) ini enggak akan dibongkar lagi walaupun nantinya pada tahap selanjutnya akan dibangun rusunawa di sini," kata Zahrul kepada wartawan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (25/4/2018).

Baca juga: Anies dan Sandi Disebut Akan Resmikan Musala di Kampung Akuarium

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memperoleh izin Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta untuk mendirikan mushala di sana.

Mushala tersebut, kata Zahrul, didirikan menggunakan dana Bazis sebesar Rp 270 juta.

"Yang namanya rumah ibadah, kan, memang tugas Bazis memberikan bantuan untuk penanganan masalah ibadah. Sajadah dan karpet akan kami siapkan," ujarnya. 

Baca juga: Mushala Akan Didirikan di Atas Puing-puing Kampung Akuarium

Prosesi peletakkan batu pertama Musala Al Jihad di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (24/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Prosesi peletakkan batu pertama Musala Al Jihad di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (24/4/2018).
Hari ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama masyarakat Kampung Akuarium melakukan batu pertama mushala Al Jihad di Kampung Akuarium.

Mushala seluas 90 meter persegi tersebut ditargetkan rampung awal bulan Ramadhan dan akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebuah mushala sebenarnya telah berdiri di atas puing-puing bangunan Kampung Akuarium. Namun, mushala tersebut tampak sangat sederhana.

Baca juga: DPRD Berencana Putihkan Kampung Akuarium agar Legal Jadi Permukiman

Berdasarkan pantauan Kompas.com, mushala itu hanya menampung empat barisan shaf serta berdinding triplek dan beratapkan seng.

April 2016, permukiman di Kampung Akuarium digusur Pemprov DKI. Kini, warga Kampung Akuarium tinggal di sejumlah selter sementara yang berdiri di sana.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambambangi Kampung Akuarium Penjaringan Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com