Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alhamdulillah Banget Dapat KLJ, Jadi Enggak Merepotkan Anak-anak..."

Kompas.com - 08/05/2018, 13:04 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumarni, lansia berusia 63 tahun begitu bahagia memegang uang Rp 500.000 di tangannya. Dia baru saja mendapatkan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan akan mendapatkan bantuan dana Rp 600.000 per bulan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirimkan bantuan dana untuk dua bulan sekaligus yaitu April dan Mei. Dari total Rp 1,2 juta yang diterimanya, Sumarni mengambil Rp 500.000 pagi tadi.

"Alhamdulillah, apalagi Bapak sudah enggak ada. Ibu dapat ini ya Alhamdulillah banget deh, jadi enggak ngerepotin anak-anak. Anak-anak juga bersyukur," ujar Sumarni di RPTRA Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Selasa (8/5/2018).

Sumarni senang karena sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan. Dia bisa mengandalkan KLJ ini untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan nanti.

Baca juga : Semringahnya Kakek Nenek di Tanah Tinggi Saat Terima Kartu Lansia Jakarta...

Dia saat ini hanya tinggal dengan ibunya yang sudah renta. Anak-anak Sumarni sudah memiliki keluarga masing-masing. Selama ini, Sumarni hidup dengan kiriman uang dari anak-anaknya.

"Kadang kalau anak ada rezeki ya ngasih ke Ibu walau enggak gede ibu sih diterima saja deh kasih berapa soalnya Ibu juga 'nauin' dia sudah berkeluarga," ujar Sumarni.

Adanya Kartu Lansia Jakarta juga disyukuri oleh Suhanta. Kakek berusia 65 tahun ini merasa bersyukur menerima bantuan KLJ.

Dia bisa menggunakan uang itu untuk membeli kebutuhan dan memberi uang saku sekolah cucunya.

"Lumayan bisa mengurangi beban. Kalau enggak cukup ya dicukup-cukupi saja," kata dia.

Baca juga : Pagi-pagi, Kakek-Nenek ke Monas Ingin Dapat Kartu Jakarta Lansia

Suhanta sendiri dulunya adalah sopir bajaj. Dia kemudian berhenti bekerja karena kondisi fisiknya yang tak kuat lagi.

"Saya sudah enggak kerja, tadinya narik bajaj tapi sudah ngerasa lelah banget, sudah ada di rumah saja," ujar Suhanta.

Lansia lainnya, Erkoco, mengatakan KLJ akan sangat bermanfaat bagi dirinya. Apalagi orang tua seperti dia sudah tidak mampu lagi bekerja.

Sebenarnya jika masih kuat, dia lebih suka diberikan pekerjaan.

"Karena sudah enggak bisa kerja saja kan. Kalau bisa mah kasih kerjaan deh," ujar Erkoco.

Meski demikian, Erkoco mengaku tidak tahu cara menggunakan kartu itu. Dia tidak tahu bagaimana mengoperasikan ATM. Dia meminta PNS DKI untuk mengajarkan caranya kepada anaknya. Supaya anaknya bisa membantu mengambil uang bulanan itu.

"Sama sekali enggak paham, tapi kan ada anak yang ngebantu. Kan diserahin sama anak ya nanti pinnya. Cuma memang ini bermafaat banget khususnya di daerah kami yang kumuh," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com