Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program "Kartu Jakarta Lansia" Sudah Pernah Dibahas Ahok dalam Rapim

Kompas.com - 31/03/2017, 05:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara "Mata Najwa" yang ditayangkan pada Senin (27/3/2017), dua calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan berdebat mengenai jaminan kesejahteraan bagi warga lanjut usia (lansia).

Mereka juga saling klaim mengenai siapa yang lebih dulu merencanakan program lansia ini.

Ahok merencanakan program "Kartu Jakarta Lansia" (KJL), sedangkan Anies dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, merencanakan pemberian bantuan langsung kepada lansia.

Program bantuan langsung itu sudah tercantum pada visi misi pasangan calon yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Baca: Asal Usul Tercetusnya Program Kartu Jakarta Lansia

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan DKI Jakarta Bambang Sugiyono menyampaikan bahwa program KJL sudah pernah dibahas pada rapat pimpinan bersama Ahok yang digelar 20 Februari 2017 lalu. Rapim dilakukan sebelum Ahok cuti untuk kampanye putaran kedua.

"Ada, dari zaman Pak Ahok sudah ada dibicarakan di rapim (rapat pimpinan)," kata Bambang, kepada wartawan, Kamis (30/3/2017).'

Pendataan lansia yang mendapat KJL didapatkan dari dasawisma PKK. Bambang menjelaskan, pihaknya juga sudah mendapat data lansia dari laporan wali kota.

Pendataan dilakukan bertahap. Mulai dari lurah ke camat ke wali kota dan selanjutnya ke Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Jakarta, dan Dinas Sosial DKI sebagai tindaklanjut.

Baca: Tim Ahok-Djarot Bantah Kartu Jakarta Lansia Tiru Ide Anies-Sandi

Adapun syarat lansia yang akan mendapat KJL adalah lansia yang sudah tidak dirawat keluarganya karena tak memiliki biaya.

"Terlantar, kamj kasih KJL. Lansia yang sudah enggak bisa kerja juga diberikan KJL," kata Bambang.

Rencananya, lansia akan mendapat Rp 600.000 tiap bulannya melalui program KJL. Sedangkan mengenai teknis penggunaan KJL masih akan dibahas.

Jangan sampai, dana yang berada di dalam KJL disalahgunakan. "Kami akan terus awasi. Dibina oleh Dinas Sosial, andai kata (penggunaan KJL) enggak benar, ya akan kami ambil kembali," kata Bambang.

Kompas TV Tim Medsos Ahok-Djarot Mengaku Banyak Menanggapi Berita Hoax
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com