Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Masjid Istiqlal Butuh Perhatian Dinas Pariwisata DKI Jakarta

Kompas.com - 18/05/2018, 05:46 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Jakarta Abu Hurairah AS menyebutkan, pihaknya membutuhkan bantuan Dinas Pariwisata DKI Jakarta terkait pengembangan wisata di masjid tersebut.

Bantuan yang dibutuhkan misalnya dalam hal pelatihan kepada para protokol masjid sebagai tour guide untuk para turis yang datang.

"Biar kita diberi pelatihan karena ini wisata andalan DKI. Paling tidak Dinas Pariwisata DKI memperhatikan fasilitas," kata Abu, kepada Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

Ia mengatakan, saat ini para protokol dari masjid yang memandu turis berjumlah 7 orang. Mereka tidak berbekal kemampuan banyak bahasa asing yang dapat memberikan pemaparan wisata.

Baca juga: Wisatawan Asing yang Kunjungi Masjid Istiqlal Menurun akibat Teror Depok dan Surabaya

"Kami juga ingin dibekali pelatihan bahasa asing tambahan. Karena, kan enggak hanya paham bahasa Inggris saja. Turis yang datang dari banyak negara," ujar Abu.

Dalam satu hari, Masjid Istiqlal kehadiran turis baik dari dalam dan luar negeri sekitar 200-300 orang. Abu mengatakan, sebagian besar turis yang sering datang beberapa waktu terakhir berasal dari China, Korea, Australia, atau dari benua Eropa dan Amerika.

Pihaknya juga ingin adanya perhatian dari pemerintah terkait kenyamanan turis. Sebab, hingga saat ini, masih banyak pegadang asongan dan pengemis yang berada di area masjid.

Baca juga: 5.000 Kotak Makanan Buka Puasa Disediakan di Masjid Istiqlal Selama Ramadhan

"Banyaknya pengemis dan asongan menyerbu turis, mereka bingung 'apaan ini?', jamaah kita juga diserbu seperti yang menawarkan plastik untuk sepatu. Itu sangat tidak nyaman. Kalau Dinas Pariwisata tahu, harusnya ada polisi pariwisata," ujar Abu, berharap.

Selama 7 tahun terakhir dirinya menjabat, Abu mengatakan jumlah turis mengalami peningkatan. Bahkan, tidak sedikit tokoh penting dari luar negeri memasukkan agenda kunjungan ke Masjid Istiqlal.

Baca juga: Imam Besar Istiqlal: Semoga Ramadhan Menyejukkan Semua...

Di sini bantuan fasilitas sangat penting, misalnya membantu agar masjid ini terintegrasi dengan wisata religi di Jakarta lainnya dan layanan informasi yang canggih.

"Kami perlu, seandainya berbicara destinasi ke masjid-masjid lain yang bersejarah atau Islamic center. Biar ada koneksi wisata dari masjid Istiqlal ke sana," ujar Abu.

"Atau diberikan petunjuk wisata di sini baik stan atau alat petunjuk yang layar sentuh, kan sekarang sudah canggih untuk informasi," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com