Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Kotak Makanan Buka Puasa Disediakan di Masjid Istiqlal Selama Ramadhan

Kompas.com - 17/05/2018, 18:59 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Takmir Masjid Istiqlal Jakarta KH M Adnan Harahap mengatakan, pihaknya kembali menggelar buka puasa bersama dengan membagikan ribuan makanan gratis pada bulan Ramadhan tahun ini.

"Kami persiapkan 5.000 (kotak makanan). Kalau sore buka puasa biasa yang datang bisa dari mana saja 3.000-5.000 orang rata-rata," kata Adnan kepada Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

Sekitar 60 orang pekerja masjid seperti cleaning service, pekerja lepas, dan petugas keamanan turun tangan membantu memasak di dapur. 

Baca juga: Jokowi Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal

Adapun dapur itu terletak di tempat pemotongan hewan area masjid.

Mereka telah menyiapkan makanan sejak pagi hari dan diletakkan di masjid pukul 15.00.

Adnan mengatakan, menu makanan yang disajikan di Masjid Istiqlal adalah hasil kerja sama beberapa perusahaan makanan dan restoran.

Baca juga: Imam Besar Istiqlal: Semoga Ramadhan Menyejukkan Semua...

Menu makanan wajib berisi nasi, sayur, lauk, air putih, dan kurma dengan total harga berkisar Rp 20.000.

"Kami menerima tawaran lima restoran yang menenuhi syarat. Kami melihat kemampuan mereka sesuai banyaknya yang ingin buka puasa nanti," kata Adnan.

Selain itu, Masjid Istiqlal juga membuka penerimaan makanan buka puasa dari bantuan lain.

Baca juga: Ada Aksi Solidaritas Baitul Maqdis, Pedagang Menjamur di Sekitar Monas dan Istiqlal

Adnan menyebutkan bantuan lepas biasa didapat sejumlah 50-100 kotak makan dari masing-masing pemberi.

Ia mengatakan, orang-orang yang ikut dalam buka puasa di Masjid Istiqlal beragam.

Ada pekerja sekitar, orang jalanan, pedagang, dan jemaah yang sedang melakukan i'tikaf di masjid.

Baca juga: Besok, Ribuan Orang Ikut Aksi Solidaritas Baitul Maqdis di Monas dan Masjid Istiqlal

Dalam pembagian makanan, pihak masjid bekerja sama dengan petugas keamanan ikut menertibkan agar tidak terjadi kerusuhan.

"Pembagiannya kami siapkan keamanan. Mereka duduk berbaris, nanti petugas kami yang akan membagikan agar tidak terjadi perebutan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com