Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Asing yang Kunjungi Masjid Istiqlal Menurun akibat Teror Depok dan Surabaya

Kompas.com - 17/05/2018, 20:56 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Jakarta Abu Hurairah A S mengatakan, teror bom yang marak terjadi belakangan ini berdampak pada jumlah wisatawan asing yang mengunjungi masjid setiap harinya.

"Sampai saat ini (jumlah) pengunjung per hari 200-300 orang. Dengan adanya peristiwa teror di Mako Brimob Depok dan Surabaya kami perhatikan 2-3 hari ini wisatawan asing berkurang 50 orang per hari," kata Hurairah kepada Kompas.com, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).

Ia menyebutkan biasanya wisatawan sudah membeludak sejak pukul 08.00 hingga 18.00.

Baca juga: 5.000 Kotak Makanan Buka Puasa Disediakan di Masjid Istiqlal Selama Ramadhan

Namun, momen tersebut tidak terjadi beberapa waktu terakhir.

"Biasanya dari pagi sudah membeludak, tetapi sekarang tidak," ujarnya. 

Abu mengatakan, kunjungan wisatawan asing ke Masjid Istiqlal datang dari berbagai negara antara lain China, Korea, Amerika, Meksiko, Jerman, dan Belanda.

Baca juga: Jokowi Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal

"Masjid ini sudah jadi destinasi wisata dan masjid negara juga ikon negara. Kami membuka diri untuk dikunjungi siapapun selama mengikuti aturan yang ada terutama dalam hal berpakaian," kata Hurairah. 

Masjid Istiqlal menyediakan pakaian kain seperti kimono berbahan batik untuk wisatawan asing yang berpakaian mini.

Tempat penyimpanan barang dan sepatu milik wisatawan asing juga terpisah dengan jemaah. 

Baca juga: Imam Besar Istiqlal: Semoga Ramadhan Menyejukkan Semua...

"Kami menerima sukarela bagi mereka yang mengisi kotak infak di ruang penyimpanan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com