Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ramadhan, Samsat Jakarta Timur Layani Wajib Pajak Lebih Pagi

Kompas.com - 18/05/2018, 14:37 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan 2018, layanan pajak kendaraan di kantor Samsat Jakarta Timur berjalan normal meski ada sedikit pergeseran waktu kerja.

Kasubag TU Unit Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Iwan Syaefuddin, mengatakan, layanan di samsat ini dimajukan waktunya menjadi lebih pagi.

"Sekarang kita buka lebih pagi dari biasanya, mulai jam 07.00 WIB sampai 14.00 WIB," ucap Iwan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/5/2018).

Di waktu normal, layanan pajak di samsat itu biasa dibuka pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB. Waktu pelayanan dimajukan selama bulan Ramadhan sekaligus untuk menyesuaikan keputusan Gubernur DKI, soal pengaturan jam kerja PNS DKI, yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Anies Putuskan PNS DKI Pulang Pukul 14.00 WIB Selama Ramadhan

Meski lebih pagi, Iwan menjelaskan aktivitas pelayanan berjalan normal tanpa kendala. Masyarakat dianggap sudah mengerti karena pihaknya mengklaim sudah menyosialisasi perubahan waktu ini.

"Pada prinsipnya tetap normal tanpa masalah, kita ikuti aturan jadi waktu istrihat hanya 30 menit saja, dari 12.00 WIB sampai 12.30 WIB. Setelah itu kita mulai lagi layanannya," ujar Iwan.

Sedangkan ketika disinggung masalah perolehan pajak PKB dan BBNKB untuk wilayah Jakarta Timur, dirinya menjelaskan sedang melakukan upaya-upaya untuk mengejaf target yang ditetapkan.

Baca juga: Hari Pertama Kenaikan Tarif, Sistem Baru di Samsat Jaktim Gangguan

"Masih kami upayakan sampai saat ini. Ada beberapa hal yang sejak beberapa waktu lalu kita lakukan, seperti penambahan enam gerai, lalu operasi bersama petugas, dan melakukan penagihan secara door to door," ujar dia.

Seperti diketahui, sebelumnya PLT Kepala Unit Pelayanan PKB dan BBNKB Jakarta Timur Wigat Prasetyo menargetkan perolehan pajak kendaraan sebesar Rp 2,883 triliun, untuk Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com