JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan awal mula munculnya rencana kegiatan tarawih berjemaah di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Kata dia, salah satu alasannya ada kesan persatuan dan lokasinya yang sangat instagramable.
"Ide itu tentunya masuk dari berbagai sumber ke kami juga datang dari beberapa ustaz yang kami temui dan yang menarik ada sebagian yang menyatakan bahwa ada satu kebersamaan tersendiri kalau di Monas," ujar Sandiaga di kawasan Kantor Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
Baca juga: Dengarkan Saran Ulama, Pemprov DKI Batal Gelar Tarawih di Monas
"Dan banyak yang dipakai ini terutama ustaz-ustaz yang muda, ini (Monas) sangat instagramable. Sangat mempersatukan dan instagramable," tambah Sandiaga.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memilih mendengar masukan ulama-ulama lebih luas.
Sebab sebelumnya Majelis Ulama Indonesia mengimbau shalat tarawih berjamaah digelar di masjid ketimbang lapangan.
Baca juga: Sandiaga Tunggu Anies Pulang untuk Putuskan soal Tarawih di Monas
"Ini sekarang sudah masuk ke ranah fikih dan para ulama sudah menyampaikan bahwa lebih banyak manfaat untuk shalat di masjid dan lebih banyak mudaratnya untuk shalat di lapangan terbuka seperti itu," katanya.
Oleh karena itu, Sandiaga mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pengurus Masjid Istiqlal.
Pemprov DKI berencana memindahkan kegiatannya di masjid tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.