Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Joko soal Para Orangtua yang Titipkan Bayi Kepadanya karena Tak Mampu

Kompas.com - 22/05/2018, 17:20 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Mulyanto (51) tidak pernah mencari anak-anak tidak mampu untuk tinggal di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim yang didirikannya.

Kebanyakan dari anak-anak yang diasuhnya itu diantarkan oleh orang lain. Tak sedikit pula orangtua yang mengantarkan langsung anaknya ke yayasan yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu.

"Saya kan enggak nyari, diantar. Rata-rata diantar orangtuanya, saudaranya, aparat RT/RW," ujar Joko saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Joko yang merupakan mantan sopi ini bercerita, ada seorang bayi perempuan diantarkan langsung Ibunya karena khawatir disiksa ayahnya. Bayi itu kini berusia sembilan bulan.

"Ada bayi diantar Ibunya untuk mengamankan masa depan dia. Bapaknya itu stres, takut jadi korban," kata dia.

Baca juga: Memetik Pelajaran dari Joko, Mantan Sopir yang Hidupi Anak-anak Kurang Mampu...

Tak hanya bayi itu, ada pula bayi perempuan berusia tiga bulan yang diasuh di yayasan tersebut.

Keseluruhan, ada 38 anak laki-laki dan perempuan yang tinggal di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim.

Usia mereka beragam. Ada yang masih bayi, balita, anak-anak usia SD, hingga anak-anak usia SMA dan sederajat.

Dititipkan karena miskin

Istri Joko, Tati Musarofa (51), menyebut orangtua anak-anak itu mengantarkan langsung buah hatinya ke yayasan karena terhimpit ekonomi.

"Rata-rata karena kemiskinan, ekonomi lemah. Ada bayi baru lahir satu hari, saya ditelepon langsung ibunya, saya jemput ke klinik," ucap Tati.

Kini, bayi itu sudah berusia sekitar 5 tahun. Tati menawarkan anak tersebut untuk dirawat kembali orangtuanya. Namun, orangtuanya belum bersedia.

"Sekarang saya tawari untuk rawat, enggak mau, karena alasan kemiskinan," katanya.

Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto diambil Selasa (22/5/2018).

Kehidupan anak-anak di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim kini jauh lebih beruntung dibanding anak-anak generasi pertama yang diasuh sekitar 2002-an.

Dulu, Joko dan Tati merawat anak-anak itu dengan kehidupan seadanya. Makan pun ala kadarnya hanya dengan mie instan, sambal, ikan asin, tempe, tahu, dan kerupuk.

Sekarang, anak-anak yang dirawat di yayasan tersebut hidup cukup karena banyak yang membantu.

"Sekarang kehidupan anak-anak kami alhamdulillah, karena banyak yang peduli sama kami sehingga terjamin," ujar Joko.

Bagi yang ingin membantu anak-anak yang diasuh di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim, Anda bisa datang langsung ke lokasi yayasan tersebut di Jalan Warung Silah, Gang Haji Saaman Nomor 83, RT 003 RW 004, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com