Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Bunuh dan Sembunyikan Jenazah Istrinya Dalam Kamar Mandi Hotel

Kompas.com - 31/05/2018, 15:22 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ali, warga negara asing asal Mali, Afrika ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan terhadap istrinya, JP, yang merupakan warga negara Thailand.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat Akbp Arie Ardian mengatakan, Ali membunuh JP karena cemburu setelah melihat pesan singkat yang berisi percakapan JP dan laki-laki lain.

"Karena ada perasaan cemburu, maka yang bersangkutan melakukan pembunuhan," ujar Arie, Kamis (31/5/2018).

Baca juga: Usai Bunuh Suami Istri, Pemuda Ini Dihakimi Warga hingga Tewas di Laut

Arie mengatakan, kejadian itu bermula saat Ali tiba di Jakarta pada Rabu (23/5/2018). Arie mengaku kedatangannya ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Adapun JP terlebih dulu datang ke Jakarta. Keduanya kemudian bertemu di salah satu hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang telah disewa.

Ali kemudian tak sengaja melihat isi percakapan dalam pesan singkat antara JP dan laki-laki lain yang juga merupakan warga negara asing.

Ali yang terbakar cemburu itu kemudian menjerat leher JP hingga tewas menggunakan tali yang dia temukan di dalam kamar hotel.

Ali kemudian menyimpan jenazah JP di dalam kamar mandi. Takut aksinya terbongkar, Ali kabur ke daerah Cipanas, Jawa Barat.

Berselang empat hari, dari kamar yang disewa Ali dan JP, petugas hotel mencium bau menyengat.

Petugas juga curiga karena selama beberapa hari tidak melihat JP keluar kamar dan hanya melihat Ali pergi meninggalkan hotel.

Pihak hotel membuka kamar tersebut menggunakan kunci ganda. Bau busuk langsung tercium dari dalam kamar hotel.

Baca juga: Merasa Dibohongi, Seorang Pria Bunuh Wanita yang Dikenal di Tinder

Setelah diperiksa, ditemukan jenazah JP dalam kamar mandi. Pihak manajemen hotel lantas melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyeldikan dan pencarian terhadap Ali yang sebelumnya diduga kuat tahu mengenai kematian JP.

Pada Rabu (30/5/2018), Ali diamankan polisi di salah satu hotel di Cipanas. Ali mengaku perbuatannya itu dilakukan atas dasar cemburu.

"Kami masih dalami, apakah ini direncanakan atau memang sesaat pada saat itu saja. Proses hukum tetap di Indonesia dan kedutaan juga sudah kami beri tahukan," ujar Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com